in

Sekilas tentang Alber Elbaz, Desainer Perfeksionis yang Meninggal di Usia 59 Tahun

Alber Elbaz. Foto: Getty Images

Perancang Busana kenamaan dari Paris, Prancis, Alber Elbaz dilaporkan meninggal dunia di usianya yang ke-59 tahun. Elbaz meninggal dunia di Rumah Sakit Paris pada 25 April 2021 lalu.

Media Haaretz menyebut kematian Elbaz akibat terinfeksi Covid-19. Namun, mitra usaha Elbaz di AZ Factory, Compagnie Financière Richemont baru mengonfirmasi kabar kematian Elbaz, dan belum menginformasikan lebih lanjut penyebab kematian pria kelahiran Maroko itu.

“Saya telah kehilangan, bukan hanya rekan kerja tetapi juga teman tercinta,” kata Johann Rupert, pendiri dan ketua Richemont dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari WWD, Minggu (25/4/2021).

Rupert mengungkapkan, Elbaz merupakan salah satu tokoh yang sangat mencintai dunia yang ditekuninya. Ia juga menyebut Elbaz merupakan sosok luar biasa yang hangat, dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Sementara itu, Elbaz semasa hidupnya dikenal sebagai perancang busana dengan desain peremajaan yang spektakuler. Karier Elbaz moncer saat dirinya bekerja sebagai direktur kreatif mode mewah Lanvin selama 14 tahun.

Namun, ia hengkang dari rumah mode tua itu pada tahun 2015 silam setelah berselisih dengan pemilik baru Shaw-Lan Wang dan CEO Michèle Huiban. Teranyar, Elbaz pada akhir Januari 2021 lalu kembali ke industri fashion yang dinamai AZ Factory.

Meski begitu, sebelum bergabung di Lanvin pada 2001, Elbar juga berada ada di bawah naungan Geoffrey Beene di New York dan Yves Saint Laurent (YSL). Namun langkahnya di YSL terhalang karena Gucci grup membeli YSL dan dia digantikan oleh Tom Ford.

Adapun sebelum benar-benar meniti kariernya, Elbaz diketahui merupakan jebolan Sekolah Tinggi Teknik dan Desain Shenkar di Ramat Gan, Israel. Ia pindah ke New York pada tahun 1985, untuk mulai bekerja di dua perusahaan itu.

Elbaz dikenal telah berhasil mengubah rumah mode menjadi sukses kreatif dan komersial. Namun, ia juga dikenal sebagai perancang busana yang perfeksionis dan sulit diajak untuk bekerjasama.

Namun di saat yang sama, banyak rekannya yang menceritakan bahwa Elbaz merupakan sosok bos yang hangat, sebab selalu ingat untuk mengirimkan bunga kepada karyawannya, baik untuk kelahiran anak atau untuk pemakaman.