in ,

Tips Mengatasi Motion Sickness Saat Main Game

HALUAN.CO – Tidak ada solusi yang dapat menghilangkan sepenuhnya gejala motion sickness saat bermain game. Tak juga dapat dihindari, terlebih karena sebagian besar game saat ini memang menyuguhkan visual yang cukup heboh seperti kilatan cahaya, motion blur, atau pun camera shake yang mungkin dapat memicu gejala motion sickness.

Namun, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk dapat mengurangi gejala motion sickness. Apa saja?

1. Mengatur Field of View

Masalah paling umum yang menyebabkan motion sickness adalah FOV atau field of view dari game. Sumber permasalahan dari FOV adalah ketidakserasian antara jarak pandang dari pemain dengan jarak pandang yang ada di game (kamera di game).

Beberapa game memiliki FOV yang sangat rendah yaitu sekitar 50 hingga 65. Ini menjadi alasan kenapa banyak gamer yang merasa mual pada game-game tersebut. FOV serendah ini cocok untuk gamer konsol karena mereka biasanya bermain di sofa yang terletak jauh dari monitor TV, tetapi untuk PC atau mobile gamer yang biasanya bermain dengan jarak yang cukup dekat dengan layar, FOV ini akan membuat pusing pemainnya.

Untuk diketahui, semakin rendah angka FOV, maka semakin dekat pula kamera zoom-in jarak pandang. Dan sebaliknya, semakin tinggi angka FOV akan membuat jarak pandang semakin jauh. Tingkat FOV yang terlalu rendah akan menimbulkan kesan claustrophobic (fobia terhadap tempat yang sempit), sementara FOV yang terlalu tinggi akan memberikan kesan fishbowl effect atau serasa didalam akuarium ikan berbentuk mangkuk.

2. Matikan efek headbob

Beberapa game tawarkan kesan realistik dalam pergerakan karakternya dengan menambahkan efek headbobbing, dimana kamera akan bergerak naik turun atau kanan kiri tergantung dari arah gerakan pemain. Efek ini dapat sebabkan munculnya gejalan motion sickness karena sebagaimana yang dijelaskan pada teori diatas, melihat sesuatu dengan pergerakan karakter disaat penontonnya berada pada posisi diam dapat menimbulkan diskoneksi antara otak dan bagian tubuh yang lain dan menimbulkan perasaan ingin muntah.

Apabila game kalian memiliki “fitur” seperti ini, silahkan untuk mengecek setting di game dan mematikannya agar bisa meminimalisir terjadinya motion sickness.

3. Atur kestabilan framerate per second (FPS)

Pergerakan game yang patah-patah dan tidak stabil selain bisa membuyarkan emosi dan juga membuatmu emosi, juga dapat menimbulkan resiko pusing yang lebih tinggi. Ketika ada diskoneksi antara apa yang otakmu pikirkan akan terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi di layar (kalian melakukan aksi tertentu tetapi aksi tersebut ada delay sedikit karena framerate yang buruk) dapat menimbulkan efek pusing sesuai dengan teori yang dijelaskan sebelumnya.

Disini kita tak sekedar bicara soal 30 FPS ataupun 60 FPS, namun lebih membicarakan soal kestabilan framerate tersebut. Game console biasanya dibuat stabil 30 FPS dari awal hingga akhir, namun untuk PC kestabilan framerate terkadang masih dipertanyakan tergantung dari port game dan spesifikasi PC.

Sebagai contoh: Suatu game memiliki framerate naik turun, dari 60 FPS menjadi 45 FPS lalu naik lagi menjadi 90 FPS dan turun lagi menjadi 30 FPS. Framerate tak stabil seperti ini biasanya rawan membuat pemain merasakan pusing hanya dalam beberapa menit setelah bermain.
Maka dari itu, aturlah grafik menyesuaikan dengan spesifikasi PC yang kalian miliki seperti resolusi, shadows, anti-aliasing, ambient oclussion, dan settingan lainnya agar kamu dapat bermain dengan lancar, FPS stabil, bebas lag, dan tentunya mengurangi gejala pusing dan mual.

4. Matikan motion blur dan depth of field

Motion blur menciptakan nuansa sinematik pada game serta mensimulasi gerakan mata yang mulus dan natural, sedangkan depth of field merupakan efek blur yang ciptakan kesan fotografi pada visual game.

Kedua efek visual ini terkadang menjadi salah satu faktor yang membuat gamer merasa pusing saat bermain game. Meskipun tak ada teori yang dapat menjelaskan secara detil akan hal ini, kamu takkan rugi apapun untuk mematikan kedua opsi ini di setting game.

5. Atur pencahayaan layar dan ruangan

Ini solusi yang memang sangat umum, tapi banyak gamer yang mengabaikannya. Bermain di ruangan dengan penerangan yang minim, tak hanya dapat memicu gejala motion sickness, namun juga berakibat buruk bagi mata.

Maka dari itu, aturlah penerangan di ruangan bermainmu. Jangan terlalu temaram seperti warung remang-remang, dan tentunya juga jangan terlalu terang. Sesuaikan juga tingkat kecerahan (brightness) di monitor atau layar device.

6. Atur jarak dengan monitor

Ingat ketika orang tuamu sering menyuruhmu untuk mundur sedikit dari layar TV? Kini cobalah untuk bermain dengan jarak lebih jauh dari layar khususnya untuk gamer PC.

Cara ini tak hanya mengurangi resiko mata rabun, tetapi dengan cara ini akan membuat matamu tak terbatas melihat game yang kamu mainkan tetapi juga lingkungan sekitarmu. Hal ini dapat mengurangi resiko terjadinya motion sickness.

7. Gunakan sea-band

Sea-band biasanya digunakkan oleh orang yang sering merasa mabuk saat naik kapal, mobil dan pesawat, namun beberapa gamer mengungkap bahwa memakai sea-band juga dapat membantu mereka mengurangi timbulnya motion sickness saat bermain game.

Sea-band memberikan tekanan pada pergelangan tangan, memberikan stimulus untuk otak untuk mencegah terjadinya rasa mual pada tubuh. Mungkin terkesan ribet untuk harus gunakan gelang hanya untuk bermain game, namun mungkin ini bisa menjadi solusi akhir yang akan membantumu meminimalisir terjadinya motion sickness.