Masyarakat muslim Indonesia di berbagai daerah mempunyai tradisi saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain beririsan dengan lokalitas budaya masing-masing, tradisi ini juga melibatkan berbagai hidangan khas yang biasa jadi santapan bersama.
Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam dan tahun ini jatuh bertepatan pada 29 Oktober 2020. Momen ini diisi dengan upacara serta tradisi yang digelar masyarakat di beberapa daerah.
Selain kegiatan keagamaan, Maulid Nabi juga diisi dengan kegiatan kebersamaan termasuk menyantap makanan bersama. Sajian atau hidangan khas Maulid Nabi secara tradisional di nusantara sangat beragam dan setiap daerah memiliki penyajian yang berbeda-beda. Nyaris semuanya tentu memiliki cita rasa yang enak sekaligus unik.
Sebelum pandemi, saat kelahiran nabi Muhammad SAW kaum Muslimin berkumpul untuk berdoa dan makan bersama sebagai ucapan syukur. Berikut beberapa daftar sajian atau hidangan khas Maulid Nabi yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia:
Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng merupakan sajian istimewa bagi orang Indonesia. Hampir semua momen istimewa ataupun upacara syukuran, selalu melibatkan nasi tumpeng. Tidak terecuali ketika Maulid Nabi seperti saat ini.
Saking melekatnya nasi tumpeng dengan tradisi masyarakat Indonesia, jenis tumpeng pun yang disajikan pun cukup beragam. Saat Maulid Nabi seperti sekarang, tumpeng yang dibuat disebut Tumpeng Rosulan. Nasi berbentuk kerucut dengan cita rasa gurih ini acapkali disajikan dengan berbagai lauk seperti ayam ingkung, kedelai hitam goreng, rambak hingga lalapan, telur balado, dan macam-macam lauk lainnya.
Gunungan Makanan, Jawa Tengah
Di beberapa daerah di Jawa Tengah saat peringatan Maulid Nabi berlangsung, masyarakat rutin menggelar acara akbar setiap Maulid Nabi. Dalam perayaan ini, salah satunya adalah menghadirkan gunungan besar yang berisi makanan.
Gunungan itu sendiri terbuat dari sayuran, buah, hingga kue-kue yang disusun secara rapi. Gunungan ini kemudian diarak beramai-ramai keliling desa, kemudian pada saat memasuki akhir acara, gunungan akan dibagikan untuk hidangan makan masyarakat
Bakar Doda, Sulawesi Barat
Masyarakat Sulawesi Barat mempunya tradisi sajian unik saat Maulid Nabi. Salah satunya adalah membakar doda untuk menjadi hidangan makan bersama. Doda sendiri merupakan makanan khas Mandar yang bentuk dan rasanya nyaris mirip seperti lemang.
Doda dibuat dari komposisi beras ketan yang dicampur dengan santan murni, kemudian dimasukkan ke dalam potongan bambu yang telah dilapisi dengan daun pisang muda sepanjang 50 cm. Bambu yang telah diisi beras ketan dan santan murni itu kemudian dibakar hingga matang. Begitu nikmat ketika dimakan bersama-sama dengan tambahan lauk lain.
Kuah Beulangong, Aceh
Ketika menyambangi Aceh tepat pada momen Maulid Nabi, Anda bakal beruntung karena bisa mencicipi Kuah Beulangong. Hidangan ini hanya dibuat khusus saat perayaan Maulid Nabi dan momen-momen istimewa saja.
Kuah Beulangong sendiri terdiri dari olahan daging kambing yang dimasak dengan nangka muda, dan dilumuri bumbu kari. Masakan ini diolah dalam belanga besar yang dikenal dengan sebutan beulangong.
Ampyang Maulid, Kudus
Sama halnya ketika berkunjung ke kota yang telah disebutkan di atas saat Maulid Nabi, saat merayakan Maulid Nabi di Kudus biasanya Anda pun bakal disajikan dengan hidangan makanan spesial. Nama sajian Maulid Nabi ini adalah Ampyang Maulid yang merupakan sajian gunungan nasi kepal.
Bungkusan nasi kepal ini disusun menjadi gunungan besar dengan isian lauk maupun sayur. Ampyang Maulid juga dilengkapi dengan kerupuk ampyang yakni kerupuk warna-warni khas Kudus. Dari mulai anak kecil hingga orang tua sangat menggemari sajian khas saat Maulid Nabi ini.