in ,

Apakah Nasal Spray Bisa Membuat Ketagihan?

HALUAN.CO – Banyak dari kita akan menggunakan nasal spray atau semprotan hidung dekongestan untuk membantu bernapas dengan lebih mudah saat hidung tersumbat karena pilek. Menurut spesialis THT, hal ini tidak masalah.

Momen itu sangat melegakan ketika hidung tidak lagi tersumbat sehingga kita akhirnya bisa bernapas lega, dan sekresi inflamasi bisa mengalir keluar dari sinus. Nasal spray memang pengobatan yang populer dan efektif selama tidak berlebihan.

Nasal spray mengurangi pembengkakan pada selaput lendir selama pilek dan influenza. “Conchae hidung memiliki pembuluh yang sangat kuat disuplai dengan darah. Nasal spray berpengaruh pada hal ini,” kata Thomas Deitmer dari German Society of Oto-Rhino-Laryngology pada Deutsche Welle.

“Pembuluh darah mengerut; pembengkakan conchae berkurang. Ini memberikan jalan bagi udara untuk melewati hidung.,” imbuh Deitmer tentang nasal spray umum yang mengandung zat mirip adrenalin, tetapi bukan obat adiktif yang berdampak pada jiwa.

Kebanyakan nasal spray mengandung xylometazoline atau oxymetazoline. Zat semacam ini menyebabkan pembuluh darah berkontraksi, mengurangi pembengkakan yang tidak menyenangkan, dan memungkinkan kita bernapas lebih leluasa.

Seiring waktu selaput lendir kita dengan cepat terbiasa dengan dosis harian nasal spray ini. Hal ini dapat memunculkan lingkaran setan. Semakin sering kita menggunakan nasal spray, semakin cepat efeknya berkurang, dan semakin cepat juga kita membutuhkan dosis baru.

Namun, pada titik tertentu, ini pun tidak lagi membantu, dan kita bisa berakhir dengan kasus hidung tersumbat dengan selaput lendir yang mengering yang sangat sulit untuk dijaga kelembapannya.

Banyak orang menggunakan nasal spray setidaknya tiga kali sehari untuk mengobati gejala mereka. Banyak yang mungkin tidak terlalu memikirkannya. Apalagi mereka menganggap bahwa obat nasal spray tidak terdaftar di antara zat adiktif dan obat-obatan terlarang.

Perasaan bahwa hidung kita benar-benar tersumbat, menghilang saat kita menggunakan nasal spray. Indikasi ini bisa mengarah pada cerita yang tidak pernah berakhir. Jika Anda menggunakan lebih banyak nasal spray, hidung bakal terbiasa dengan efek menyenangkan dan menginginkan lebih dan lebih lagi.

Batasan antara kebiasaan murni dan ketergantungan sering kali kabur, kata Heino Stöver dari Institute for Social Science Addiction Research di University of Applied Sciences Frankfurt (ISFF). “Semprotan hidung memiliki efek yang menyenangkan dan menjernihkan pikiran kita, bisa dikatakan begitu, dan kita bisa menjadi terbiasa dengan itu,” tambahnya.

“Ketika saya masih muda, saya juga menggunakan nasal spray secara berlebihan selama bertahun-tahun. Dua hingga tiga kali semprotan setiap hari selama sekitar dua tahun. Ini membuat selaput lendir hidung saya kering. Mereka belum pulih hingga hari ini,” kisah Stöver yang kini telah genap berusia 64 tahun.

Efek nasal spray secara bertahap berkurang sampai tidak ada sama sekali. Yang tersisa adalah selaput lendir kering yang tidak bisa lagi memenuhi fungsi perlindungannya. Selaput lendir hidung kita ada untuk menangkal kuman dan mereka harus lembab untuk ini.

Penggunaan nasal spray secara terus menerus membuat selaput lendir hidung sangat tipis. Sehingga hidung tidak bisa lagi melembapkan dengan baik udara yang kita hirup. Namun, untuk itulah hidung kita ada: guna menghangatkan, membersihkan, dan melembabkan udara yang kita hirup.

“Jika tidak bisa lagi melakukan ini, kerak kering tumbuh di hidung, yang kemudian cenderung terinfeksi bakteri,” tutup Deitmer.

Hal ini dapat menyebabkan apa yang disebut ozena, juga dikenal sebagai hidung bau atau rinitis atrofi kronis. Bakteri yang masuk ke hidung menyebabkan bau busuk. Orang yang terpengaruh biasanya tidak mencium baunya sendiri, tetapi orang di lingkungan terdekatnya yang mencium baunya. Dan di sini, nasal spray bukanlah obatnya, tapi penyebabnya.