HALUAN.CO – Tibet tidak hanya terkenal sebagai “atap dunia” saja. Dengan hampir 37.000 gletser di bagian China saja, Dataran Tinggi Tibet dan pegunungan di sekitarnya mengandung volume es terbesar di luar kawasan kutub.
Bahkan seorang Lonnie Thompson, pakar gletser di Ohio State University, menyebut Tibet sebagai “rekening bank air tawar Asia”. Sebutan itu berangkat dari gudang raksasa pembentukan es dan salju barunya (deposit) secara historis mengimbangi limpasan tahunannya (penarikan).
Tibet dengan ibukotanya Lhasa, merupakan Daerah Otonomi Khusus RRC yang juga diberi nama oleh Cina, yaitu Xizang. Tibet berada di pegunungan Himalaya, di mana Mt. Everest sebagai puncak tertinggi dunia berada. Mayoritas daerah Tibet didominasi oleh pegunungan dan dataran tinggi.
Dataran tinggi Tibet atau dikenal sebagai Dataran tinggi Qinghai-Tibet (Qingzang) adalah dataran tinggi yang luas di Asia Timur yang meliputi sebagian besar Daerah Otonomi Tibet dan Provinsi Qinghai di Republik Rakyat Cina, serta Provinsi Ladakh di Kashmir.
Dataran tinggi ini luasnya 2,5 juta kilometer persegi (1.000 kali 2.500 kilometer), dengan ketinggian rata-rata 4.500 di atas permukaan laut. Berkat dataran tinggi terbesar yang letaknya tertinggi di dunia itulah, kawasan dataran tinggi Tibet mendapat julukan sebagai “atap dunia”.
Setelah sempat ditutup aksesnya ketika pandemi mulai menghantam, Tibet akhirnya membuka kembali tempat-tempat wisatanya secara bertahap sejak 1 Mei 2020. Terlebih diutamakan tempat wisata terbuka yang menawarkan keindahan alam, bukan istana atau kuil.
Seperti yang dilansir dari China Daily, Danau Namtso di pinggiran barat laut ibu kota, Lhasa, didatangi lebih dari 800 turis pada pembukaan kembali tempat wisata Tibet. Sebagai hari pertama liburan, angka pengunjung itu jelas fantastis.
Salah satu anggota staf pengelola Danau Namtso mengungkapkan bahwa lebih dari 70 persen pelancong yang datang ke Tibet itu membawa kendaraan pribadi.
Menurut otoritas pariwisata setempat, Lhasa telah menawarkan sejumlah rute wisata pendek terhitung mulai 1 Mei. Wisata pendek itu termasuk perjalanan wisata ke pedesaan, gunung dan danau, memetik stroberi dari kebunnya langsung, dan pameran warisan budaya.
Meski demikian, pemerintah masih membutuhkan waktu untuk membuka tempat wisata dan tempat ibadah yang menjadi favorit pelancong selama ini. Seperti di Istana Potala dan Kuil Jokhang. Kendati demikian, para pelancong tidak akan kehabisan sejuta pesona yang ditawarkan Tibet ketika tengah berkunjung.
Berbicara liburan ke Tibet, memang tidak hanya berbicara soal puncak Everest saja. Masih ada tempat wisata lain yang menyimpan keindahan alam mempesona. Mount Kailash misalnya. Puncak itu juga mampu menyihir mata setiap pelancong.
Belum lagi tempat-tempat seperti Yarlung Tsangpo Grand Canyon, Danau Pangong, Danau Yamdrok, Istana Potala, Summer Palace, Kuil Jokhang, Kuil Ramoche, serta Barkhor Street. Semuanya menghamparkan keindahan masing-masing yang bisa dinikmati saat tengah berkunjung ke Tibet.
Para pelancong bisa memboyong berbagai buah tangan atau macam-macam suvenir juga dari kunjungannya Ke Tibet. Kapan lagi menikmati liburan dari mulai mengunjungi lokasi alam terbuka hingga distrik dengan bernuansa religius yang khas, sebagai paket lengkap dari liburannya ke Tibet.