in

Gulai Tempoyak yang Kaya Cita Rasa

Tempoyak merupakan sajian khas yang dibuat dari fermentasi daging durian. Dalam proses fermentasi sendiri, biasanya memakan waktu beberapa hari. Hasilnya, durian menjadi tempoyak dengan cita rasa masam.

Rasa masam ini menjadi ciri khas dari tempoyak. Rasa ini berpadu dengan rasa manis yang ada pada durian, yang kalau dibuat oleh tangan ahli, tidak akan diragukan lagi lezatnya. Sehingga mampu mengundang selera makan orang-orang yang menghirup aromanya.

Tempoyak begitu dikenal oleh masyarakat Sumatera. Tempoyak sendiri bisa dikonsumsi secara langsung, atau bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Ada beberapa sajian yang dibuat dari tempoyak ini, seperti brengkes tempoyak maupun gulai tempoyak.

Keduanya merupakan hidangan yang berasal dari Sumatera, namun memiliki ciri khasnya masing-masing. Ciri khasnya terletak pada kualitas rasa. Selain itu, perbedaannya ada pada cara penyajian hidangan.

Pada proses memasak brengkes tempoyak, tempoyaknya sendiri mestidibalut dengan bungkus daun pisang. Sementara pada pengolahan gulai tempoyak, lebih mengedepankan kuah. Masing-masing hidangan memberikan kenikmatan rasa yang pasti bisa membuat Anda tergiur untuk mencicipinya.

Di sajian ini, tempoyak disajikan sebagai bumbu masakan atau lebih tepatnya diolah menjadi kuah sedap. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan beberapa bumbu khusus sehingga menghasilkan hidangan yang nikmat. Pengolahan bumbu menjadi kuah pada sajian inilah yang kemudian dikenal dengan gulai tempoyak.

Sebagai bumbu, tempoyak sering disandingkan dengan ikan patin apabila dijadikan gulai. Ikan inilah yang paling biasa diolah dalam gulai tempoyak. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tidak hanya ikan patin saja yang dipakai. Melainkan ada juga pembuat gulai tempoyak yang memanfaatkan ikan nila.

Mengenai rasanya sendiri, ikan patin dianggap lebih nikmat. Pasalnya, tekstur dagingnya lebih tebal dan punya cita rasa serta aroma khas sendiri. Ketika dibumbui dengan tempoyak yang masam, rasanya menjadi lebih nikmat.

Secara umum, bahan utama dalam pembuatan gulai tempoyak adalah ikan dan tempoyak itu sendiri. Namun untuk memberikan kesan berkuah, hidangan ini memanfaatkan air dan beberapa bumbu atau rempah-rempah pelengkap seperti tambahan cabai serta yang lainnya.

Kalau Anda, belum memiliki tempoyak, pastikan untuk membuatnya sendiri karena caranya pun cukup mudah . Bahan utamanya adalah daging buah durian, garam, dan cabai. Cara fermentasi daging durian ini adalah dengan menaburi garam dan cabai pada daging durian itu.

Baru kemudian ditutup rapat dalam wadah, dan disimpan beberapa hari di tempat penyimpanan. Selang beberapa hari, daging durian yang telah difermentasi itu bakal menjadi tempoyak dengan cita rasa masam.

Mesti diperlukan keahlian khusus dalam pembuatan tempoyak. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tempoyak yang bercita rasa asam manis. Penentunya adalah saat kamu menaburkan garam dan cabai, di mana kamu harus melakukannya dengan tepat.

Selain itu, perhatikan juga saat menyimpannya. Penyimpanan yang baik akan mempercepat proses dan memberikan hasil yang sempurna.

Dalam sejarahnya sendiri, tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.

Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah itu, tempoyak memang merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan.

Maka bagi anda yang gemar mengeksplorasi makanan tradisional khas Sumatera atau Kalimantan, gulai tempoyak bisa jadi salah satu rekomendasi.