Dilansir dari siaran pers TRU, Thompson Rivers University telah menjalin kemitraan dengan Fitogether untuk mengevaluasi anggota tim sepak bola pria WolfPack dengan lebih baik dan meningkatkan pelatihan.
Sistem pelacakan kinerja elektronik ini mencakup teknologi berbasis kamera yang dapat dikenakan langsung, serta mengumpulkan data dari pemain di lapangan.
Fitogether dapat digunakan dengan perangkat lain untuk mengukur akselerasi, keseimbangan, beban, parameter fisiologis, dan detak jantung.
Pelatih kepala sepakbola pria WolfPack, John Antulov, mengatakan bahwa kemitraan klubnya dengan Fitogether adalah yang pertama dari jenisnya dalam olahraga universitas di Kanada.
“Kami percaya teknologi ini akan memungkinkan kami untuk lebih mempersiapkan pemain kami secara fisik dalam latihan dan permainan, serta membantu mengembangkan permainan kami ke tingkat yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” ujar Antulov dalam siaran pers.
Fitogether sendiri adalah perusahaan bersertifikasi FIFA yang memperoleh peringkat tertinggi dalam Program Kualitas FIFA untuk Sistem Pelacakan Kinerja Elektronik terakhir.
Ini adalah perusahaan EPTS resmi Liga Sepak Bola Profesional Korea dan memiliki kemitraan dengan lebih dari 100 klub olahraga di seluruh dunia, termasuk Pacific FC dari Liga Utama Kanada.
Teknologi ini sendiri mulai menarik perhatian menyusul sukses Jerman di Piala Dunia Brasil. “Pada saat itu, tim Piala Dunia Jerman mempersiapkan diri dengan tiga bidang, sains, kedokteran, dan psikologi. Hasilnya telah meningkatkan minat kami,” kata Direktur Fitogether.
Rompi ini ditujukan untuk pesepakbola dan dilengkapi GPS guna mengukur jarak lari atlet, kecepatan, detak jantung, dan perubahan kecepatan. Lewat data tersebut analisis bisa dilakukan terhadap bidang di mana pemain banyak bergerak dan pergerakan tanpa bola dan dengan bola, dan lain-lain.
“Dalam lima liga sepak bola profesional top Eropa, lebih dari 98 persen dilengkapi dengan perangkat GPS untuk pelatihan dan latihan. Sebagian besar tim remaja di Korea dan tim remaja di bawah usia 18 dan 15 tahun dilatih dengan GPS,” imbuh Direktur Fitogether dikutip dari Hani.
Pelatih Fisik Timnas Korea di Piala Dunia 2018 yang kini membantu Shin Tae-yong di Timnas Indonesia menjelaskan manfaat teknologi GPS dan analisis. “Pelatih dapat secara akurat memahami kondisi fisik pemain. Kami dapat menyarankan untuk memakai atau menarik pemain.”