in

Kisah Jetpack Besutan Richard Browning

EMBARGOED TO 0001 THURSDAY NOVEMBER 9 EDITORIAL USE ONLY Richard Browning, founder and pilot at Gravity Industries Ltd, sets the Guinness World Record for 'the fastest speed in a body-controlled jet engine power suit', which is 32.02mph, at Lagoona Park in Reading, in celebration of Guinness World Records Day 2017. PRESS ASSOCIATION Photo. Issue date: Thursday November 9, 2017. Photo credit should read: Matt Alexander/PA Wire

Sebelum pandemi melanda, seorang inventor sekaligus mantan prajurit Marinir yakni Richard Browning, menguji setelan bertenaga jet yang memungkinkan pemakainya melayang dan melompat di antara permukaan. Banyak orang mengenal teknologi itu dengan sebutan Jetpack.

Browning menguji pakaian bertenaga jetnya di Solent, Inggris. “Apakah itu burung? Apakah itu pesawat? Bukan, itu Manusia Roket! Penemu, pilot, dan mantan prajurit cadangan Marinir Kerajaan yaitu Richard Browning, bersama HMS Dasher, menguji body suit bertenaga jetnya di atas air Solent untuk pertama kali,” tulis Royal Navy dalam rilisnya.

Jetpack telah diuji di darat, tetapi Browning ingin menguji apakah bisa digunakan pada kapal yang bergerak. Sebuah pendaratan kecil dan landasan peluncuran dipasang di Dasher, tempat Browning bisa bergerak di antara kapal-kapal itu.

Sebuah video menunjukkan Browning dengan mudah melompat di antara Dasher, sebuah kapal patroli P2000, dan dua perahu karet dengan lambung kaku, semuanya bergerak dengan kecepatan 20 knot.

“Richard berhasil lepas landas dan mendarat di P2000, itu terlihat sangat mudah,” ujar Letnan Lauren Webber dalam siaran pers Royal Navy.

Setelan jet, yang dibuat oleh Gravity Industries milik Browning, dapat terbang selama lima hingga 10 menit, dan memiliki kecepatan maksimum 32 mil per jam. Lima turbin,satu di setiap lengan bawah, satu di setiap sisi, dan satu di punggung pengguna, memungkinkan pengguna untuk mengontrol gerakan dan meledakkan pacu hingga 12.000 kaki di udara.

The Drive melaporkan bahwa setelan itu sangat otomatis, dengan informasi tentang level bahan bakar dan status teknis lainnya yang dikirimkan ke tampilan helm pengguna. The Drive juga melaporkan bahwa setelan itu memiliki tautan wi-fi sehingga tim darat dapat melacak lokasi dan pemakainya.

Terlepas dari kegembiraan tentang setelan jet, Kementerian Pertahanan Inggris belum merespons apapun. The Drive melaporkan, pada perayaan Hari Bastille di bulan Juni, penemu Prancis Franky Zapata meluncur di atas kerumunan dengan Flyboard Air miliknya, yang memungkinkan waktu penerbangan selama 90 menit. Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan bahwa perangkat itu pada akhirnya mungkin digunakan dalam pertempuran.