Sejumlah pabrikan mobil menyatakan telah menyertakan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai standar keamanan. Hal ini dilakukan menindaklanjuti aturan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan bagi mobil keluaran baru.
Regulasi ini tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: KP.972/AJ.502/DRJD/2020 tentang Fasilitas Tanggap Darurat Kendaraan Bermotor yang ditetapkan sejak Februari 2020.
Implementasi kelengkapan APAR telah menjadi salah satu faktor kenaikan harga jual mobil baru mulai Januari 2021. Produsen seperti Toyota, Honda, hingga Suzuki memastikan telah menyematkan APAR sebagai standar di mobil dengan VIN (Vehicle Identification Number) 2021.
Penggunaan APAR pada mobil pribadi tentu memiliki banyak manfaat. Terutama untuk mencegah kebakaran semakin membesar dan menjalar ke tempat lain jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan yang tak diinginkan.
Meski begitu, penggunaan piranti keselamatan tidak bisa sembarangan. Karena itu, perlu informasi cara penggunaannya.
Unit Manager Communication, Relationship & CSR PT Pertamina (Persero) Eko Kristiawan mengatakan, hal terpenting yang harus diketahui saat menggunakan APAR yakni arah gerak api dari tiupan angin.
“Jadi untuk memadamkan api harus membelakanginya. Itu akan lebih cepat dan efektif memadamkan api,” kata Eko, belum lama ini.
Eko mnerangkan, apabila api disemprot dari arah depan atau melawan arah tiupan angin, titik api justru berpotensi membuat titik api baru dan malah akan meluas.
“Biasanya kalau panik kita semprotkan saja ke arah nyala api, padahal itu bukan titik utamanya. Yang efektif harus langsung fokus ke titik api,” terang Eko.