in

5 Game yang Diblokir di Beberapa Negara, Termasuk PUPG

Game populer Player Unknown's Battleground (PUBG) Mobile salah satu game online yang dilarang di beberapa negara. Foto PUBG

Game online saat ini tak sekadar hiburan, namun sudah dikategorikan olahraga atau eSport. Meski begitu, ada beberapa game yang dilarang hingga diblokir di beberapa negara.

Beberapa negara yang memblokir beberapa video game karena dianggap meresahkan kemaslahatan warganya. Beberapa game itu itu memuat konten kekerasan serta potensi untuk mengubah pola pikir pemain di negaranya.

Berikut ini beberapa game online yang diblokir di beberapa negara dikutip dari beberapa sumber.

  1. Battlefield 4

Judul besutan EA DICE ini merupakan serial terusan yang dirilis pada Oktober 2013 silam. Kehadirannya ditunggu para penggemar Battlefield. Game bergenre First-Person Shooter ini sebenarnya memang seru jika dimainkan. Sebab, Battlefield memang sudah tenar bahkan sebelum hadirnya Counter-Strike. Sebelumnya, hanya sedikit judul FPS yang punya unsur cerita mendalam seperti Battlefield 4.

Sayangnya, beberapa negara termasuk China menganggap bahwa ada konten di dalam game yang mencela citra negara Tiongkok. Pada Battlefield pack extension bertajuk China Rising ini terdapat banyak hal yang mengusung pasukan perang negara tersebut. Misalnya, pengkhianatan Admiral Chang untuk menggulingkan pemerintahan lokal. Ini salah satu penyebab pihak negara Tiongkok melarang beredarnya Battlefield 4 pada platform apa pun termasuk PC dan Playstation.

  1. Animal Crossing: New Horizon

Game ini di-banned dari China dan beberapa sekutunya. Nintendo pun tak menyangka jika ada pemain yang membuat sebuah pesan anti pemerintahan melalui costum pattern tool. Bahkan, pihak pemerintah sampai melarang peredaran game ini secara resmi di negaranya.

Pelarangan ini pun berdampak pada pasar Nintendo di China. Padahal, semenjak dirilis pada Maret 2020 game ini digandrungi karena menjadi alternatif hiburan yang menarik pada masa pandemi Covid-19. Untungnya, para distributor bisa menjual game ini kepada para pemain lewat grey market.

  1. Mortal Kombat Series

Mortal Kombat memang punya konten kekerasan yang cukup ekstrem. Ada banyak darah dan adegan brutal yang ditampilkan di dalam gamenya. Hal ini pun dianggap dapat membahayakan mental warga negara Brasil dan Jerman. Tingkat kekerasan di Brasil cukup mengkhawatirkan. Hadirnya serial Mortal Kombat di negaranya dirasa punya potensi mempengaruhi peningkatan kriminalitas.

Bahkan game ini di Jerman blokir karena dianggap tidak mendidik. Pihak pemerintah lantas memaksa Entertainment Software Rating Board (ESRB) memasang label peringkat di setiap judul Mortal Kombat. Itu dilakukan supaya Jerman punya alasan melakukan pemblokiran karena mereka telah menentukan batasan peringkat kekerasan tersendiri.

  1. Postal Series

Franchise game Postal merupakan yang paling banyak diblokir, mencapai 13 negara. Selandia Baru dan Swedia adalah negara yang paling keras melarang game ini beredar. Alasannya, terlalu banyak konten kontroversi dan kekerasan di dalamnya.

The US Postal Service (USPS) sampai menggugat sang pengembang yaitu Run With Scissors karena mencoreng nama baik mereka di dalam game. Pengadilan bahkan berjalan enam tahun lamanya dan berujung pemblokiran judul-judul dari Postal.

Harus diakui, game ini banyak menghadirkan konten yang sangat berbahaya. Dari adegan para teroris meledakkan gedung, aksi pembunuhan massal hingga perlawanan terhadap pemerintahan jadi motif utama misi yang berlangsung di dalam game ini. Ke-13 negara yang memblokir game ini sangat mengkhawatirkan pola pikir masyarakatnya pada tahun 1997 saat judul baru pertama kali dirilis.

Sang pengembang pun mengalah dan mencoba memperhalus beberapa konten yang dianggap mengkhawatirkan.

  1. PUBG Mobile

Game yang bergenre Battle Royale ini punya tempat tersendiri bagi para penggemar game tembak-menembak. Game besutan Tencent ini meroket semenjak dirilis pada tahun 2018. Tak hanya pada industri game, PUBG Mobile juga membesarkan ranah skena kompetitif (Esports) di Indonesia. Meski begitu, tidak semua menyetujui bahwa PUBG Mobile adalah game yang mampu mengangkat pasar game.

India, Pakistan, dan Afghanistan adalah beberapa negara yang melarang keras adanya PUBG Mobile beredar di negaranya. Alasannya beragam. India punya konflik di perbatasan Lembah Galwan dengan China yang berujung pada pemblokiran 89 aplikasi mobile milik China termasuk PUBG Mobile.

Sementara Pakistan dan Afghanistan punya kendala yang sama, game ini dinilai berdampak buruk bagi psikologis remaja di sana karena mengandung banyak unsur kekerasan.

Meski diblokir, pasar Tencent Games tak turun. Revenue PUBG Mobile justru meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 13,3% terhitung sejak September 2019-September 2020. PUBG Mobile bahkan menempati posisi kedua setelah Honor of Kings di kalangan game mobile dunia, dilansir Sensor Tower.