Perkembangan mobil berteknologi elektrifikasi akan mengurangi penjualan kendaraan mesin bakar internal. Diperkirakan, mobil dengan mesin diesel bakal jadi korban pertama mobil listrik sebelum akhirnya menghilang dari peredaran.
Saat ini, pabrik Stellantis di Tremery, Prancis, yang menjadi fasilitas produksi mesin diesel terbesar di dunia telah mengalami penurunan output sekitar 10 persen pada 2020, seperti dilansir Reuters.
Pada 2021 ini, produksi motor listrik dari pabrik tersebut diperkirakan akan berlipat ganda menjadi sekitar 180.000 unit. Dan 2025, diharapkan produksi motor listrik akan meningkat menjadi 900.000 unit.
Pergeseran dari mesin diesel ke motor listrik tak mengherankan. Permintaan mobil diesel di Eropa sudah mulai merosot sejak 2015 atau saat terjadi skandal polusi.
Sementara itu, peraturan baru Uni Eropa telah melarang pabrikan otomotif memproduksi mobil yang melebihi batas emisi. Mereka didorong untuk membuat lebih banyak kendaraan elektrifikasi.
Kini sudah ada beberapa pabrikan mulai meninggalkan model bermesin diesel dan memproduksi mobil-mobil baru dengan teknologi listrik, seperti Volkswagen dan Nissan.
Bahkan, Isuzu Motors telah memutuskan untuk melakukan outsourcing mesin truk diesel ke Cummins, seperti dilaporkan Nikkei. Cummins merupakan pemasok mesin asal Amerika Serikat yang berfokus pada penyediaan mesin diesel untuk pembangkit listrik, alat berat, dan produk terkait lainnya.
Langkah Isuzu itu disebabkan produsen Jepang tengah didorong agar fokus mengembangkan kendaraan dengan teknologi terbarukan. Tujuannya, memenuhi target zero emission pada 2050.