in

Waspada Deretan Pesan di WhatsApp yang Bisa Menyesatkan

Ilustrasi WhatsApp. Foto: Pixabay

WhatsaApp merupakan salah aplikasi pesan instan yang populer di Indonesia. Kepopuleran aplikasi ini pun kerap dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab dengan cara menyebarkan berita palsu atau hoaks untuk menyesatkan penggunanya.

Pihak WhatsApp senantiasa mengupayakan berbagai cara untuk menekan peredaran informasi palsu, namun selalu saja ada celah bagi para pihak tak bertanggungjawab untuk melakukan aksi kejahatannya.

Berikut tiga hoaks yang sering muncul di WhatsApp dan perlu diwaspadai pengguna dilnsir dari beberapa sumber:

  • Tawaran internet gratis

Berita palsu ini cukup marak beredar selama 2020. Pada pesan yang beredar, pengguna disebut akan mendapat internet gratis dengan hanya menekan sebuah tautan.

Misalnya tawaran internet gratis 20 GB selama 60 hari yang beredar awal tahun 2020. Pesan ini juga pernah beredar sebelumnya, yakni tahun 2018 dengan isi yang sama.

Pesan itu berbunyi ‘Koneksi Internet GRATIS 20 GB. Dapatkan 20 GB internet gratis selama 60 hari untuk setiap operator seluler. Saya baru saja mengaktifkan, “link ke sebuah situs berdomain .club)”.

Jika tautan itu diklik, pengguna akan dibawa ke sebuah laman web dengan tampilan meyakinkan. Pengguna selanjutnya diminta untuk mengisi sebuah kuesioner demi mendapat kuota gratis untuk seluruh operator. Di sinilah, pengguna diminta mengisi data yang rawan disalahgunakan.

Pesan yang sama juga pernah muncul dengan iming-iming yang menawarkan kuota 100 GB untuk seluruh operator. Pesan itu berbunyi “Untuk melawan virus Corona, kami menawarkan Anda 100 GB koneksi internet gratis untuk tetap di rumah dengan selamat dan menikmati internet.”

Berikutnya pengguna diarahkan untuk mengklik sebuah tautan link dengan domain “(dot)xyz” untuk mengaktifkan kuota gratis.

Modus hampir sama beredar pada pertengahan Januari 2021 lalu. Pesan beredar yang berisi subsidi kuota 50 GB gratis dari pemerintah. Seperti modus sebelumnya, pengguna diarahkan ke sebuah link “kuotapandemi(dot)com”.

Apabila mendapat pesan hoaks berisi tawaran kuota gratis dan meminta mengklik sebuah tautan, harap berhati-hati. Itu merupakan salah satu trik penipuan berkedok kuota gratis.

Penipuan tersebut menggunakan modus phishing yang ujung-ujungnya memanen data pribadi pengguna lewat isian kuesioner. Selain itu, tautan tersebut juga berisiko memuat malware.

  • Status resmi WhatsApp curi data rekening

Di awal 2021, WhatsApp mengunggah status resmi ke penggunanya. Dalam status tersebut, WhastApp mengumumkan akan memberikan informasi dan fitur terbaru ke penggunanya lewat status.

WhatsApp juga menegaskan kembali bahwa percakapan penggunanya tetap aman karena dilindungi sistem enkripsi dari ujung ke ujung. Akan tetapi, ada saja orang yang memanfaatkan momen tersebut untuk menyebar hoaks.

Beredar kabar bahwa status resmi WhatsApp adalah jebakan scammer untuk mengambil rekening bank online penggunanya. Hoaks tersebut beredar lewat sebuah tangkapan layar yang diunggah pengguna asal Malaysia di Facebook.

Orang yang mengaku sebagai pengunggah pertama pesan tersebut sudah mengakui bahwa postingannya keliru. Ia pun telah menghapus unggahan tersebut setelah mendapat penjelasan bahwa status resmi WhatsApp tidak berbahaya.

Si pengunggah beralsan, ia hanya ingin menyebarkan kesadaran mengenai praktik scam di WhatsApp meskipun isinya keliru dan menyesatkan. Ia meminta maaf karena telah menimbulkan kecemasan.

  • WhatsApp Gold dan video Matinelli yang bisa retas ponsel

Hoaks satu ini sudah lama dan diedarkan kembali untuk menimbulkan keresahan. Pesan hoaks itu berbunyi bahwa akan ada video berjudul Martinelli.

“Jangan buka video itu. Video tersebut akan meretas ponsel Anda dan tidak akan bisa diperbaiki,” begitu bunyi pesannya.

Disebutkan pula, pengguna diimbau untuk tidak memperbarui WhatsApp Gold karena berpotensi menyuntikkan virus ke ponsel. Dilansir dari laman Turn Back Hoax, informasi ini ditegaskan hoaks.

Kenyataannya, tidak ditemukan keberadaan pesan untuk memperbarui aplikasi WhatsApp Gold maupun video Martinelli seperti yang disebutkan dalam pesan.