Mobil bekas masih digandungi banyak peminat, termasuk Indonesia. Kini, produk yang ditawarkan pun lebih beragam sehingga konsumen bisa lebih mudah memilih dan mencari kendaraan sesuai denga nisi dompet masing-masing.
Akan tetapi, memilih mobil bekas yang masih layak digunakan bukan perkara mudah. Jika tak memiliki pengetahuan khusus tentang kendaraan, bisa saja kendaraan yang digarasikan punya masalah tertentu.
Sebelum menentukan pembelian mobil, salah satu yang perlu dicek adalah harga. Pendapat ini senada dengan Co-Founder Carro Aditya Lesmana. Menurutnya, salah satu cara mudah untuk tahu bahwa mobil memiliki rekam jejak yang baik ialah dari harga yang ditawarkan.
“Membeli mobil tidak bisa disamakan dengan belanja baju atau makanan karena uang yang dikeluarkan besar. Sehingga, patut dipertimbangkan agar tidak menyesal ketika masa penggunaannya,” jelas Aditya dikutip dari Kompas, Senin (8/2/2021).
Aditya mengingatkan para pembeli mobil bekas jangan terlalu tergoda dengan harga murah. Sebab dengan harga murah, sangat memungkinkan kendaraan terkait memiliki masalah khusus.
“Selalu ingat bahwa setiap orang tidak ingin rugi. Kalaupun dikatakan jual rugi, pasti telah diperhitungkan depresiasinya tidak tinggi. Maka, jika mobil bekas harganya terlalu murah Anda patut curiga,”kata Aditya.
“Bisa jadi, mobil itu banyak masalahnya selain dari usia yang sudah tua. Entah mobil sudah pernah terkena banjir, bekas tabrak, atau hal lainnya yang tidak bisa terlihat oleh kasat mata,” lanjutnya.
Jika mobil memang sudah dalam keadaan dimaksud maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli di kemudian hari bisa menjadi lebih besar karena adanya perawatan tambahan dan pergantian komponen.
Sebaliknya, jika mobil bekas yang ditawarkan masih cukup stabil, besar kemungkinan kendaraan dirawat dengan baik. Terlebih bila pemilik yang menawarkan punya satu atau dua lebih mobil.
“Tapi itu tak bisa menjadi jaminan. Kembali lagi, Anda harus melakukan pengecekan sebelum memutuskan membeli mobil bekas entah membawa teknisi tersendiri atau bawa ke bengkel,” saran Aditya.