Musim hujan membuat sejumlah wilayah di Indonesia kerap kebanjiran, utamanya di wilayah DKI Jakarta. Banjir membuat pengendara sepeda motor kadang terjebak dan terpaksa menerjang genangan air di jalan raya.
Alhasil, kendaraan roda dua pun bisa mengalami mati mesin atau mogok saat melintas di jalan yang tergenang air. Mengendarai sepeda motor dan terpaksa menerjang jalan yang banjir memang tidak boleh sembarangan, karena air bisa masuk ke mesin dan menyebabkan kerusakan.
Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno mengatakan, kalaupun terpaksa harus melintasi jalan yang tergenang banjir, sebaiknya mengetahui kondisi ketinggian air terlebih dahulu.
Pengendara harus memastikan ketinggian air masih aman untuk dilewati atau tidak melebihi tinggi dari ujung knalpot sepeda motor.
“Selama ketinggian air masih di bawah ujung knalpot sepeda motor masih aman melintas di lokasi yang banjir,” kata Endro dikutip dari Kompas, Sabtu (20/2/2021).
Namun, timpal Endro, jika ketinggian air terpantau melebihi dari lubang ujung knalpot, sebaiknya pengendara menunda untuk melintasinya. Sebab, hal ini cukup berisiko dan bisa menyebabkan sepeda motor mengalami mati mesin ketika dipaksa melewati genangan air yang cukup tinggi.
“Jika ketinggian air melebihi batas maksimal yakni ujung knalpot, sebaiknya pengendara sepeda motor tidak perlu memaksakan untuk melintasinya,” sarannya.
Jika sepeda motor sudah mengalami mogok ketika melintas di jalan yang banjir, sebaiknya jangan langsung dihidupkan.
“Jika air melebihi batas ketinggian yang aman, lebih baik motor jangan langsung dinyalakan. Karena dikhawatirkan ada air yang masuk ke bagian kelistrikan dan mesin,” jelasnya.
Untuk itu, Enro mengaskan, sebelum nekat melintas di jalan yang banjir pengendara disarankan untuk memastikan bahkan jalan tersebut aman untuk dilewati motor. Sehingga, saat kendaraan melaju bisa tetap aman dan tidak mengalami kerusakan yang bisa membuat mesin rusak.