Kabupaten Tuban baru-baru ini mendadak memiliki kampung miliarder. Daerah ini pun menjadi ramai diperbincangkan di berbagai media sosial.
Seperti yang yang viral pada 16 Februari 2021, ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Tuban mendadak menjadi miliarder. Hal ini dikarenakan warga mendapat pencairan dana dari penjualan lahan untuk proyek kilang minyak Pertamina.
Rata-rata warga mendapatkan Rp8 miliar. Bahkan, ada juga yang mengantongi Rp24 miliar. Meski begitu, masih banyak yang masih belum mengenal kabupaten tersebut.
Berdasarkan situs resmi kabupaten tuban http://tubankab.go.id/, Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten dari 38 kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur. Ia tepat berada di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa yang luasnya mencapai 1.904,70 km² dengan pantai seluas 65 km.
Selam ini, Tuban juga dijuluki Bumi Wali karena banyak makam para wali bisa kita temukan di sana. Salah satunya adalah Sunan Bonang yang terletak di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban. Meski begitu, beberapa kalangan ada yang menjulukinya sebagai Kota Tuak karena terkenal akan penghasil minuman yang berasal dari sari bunga siwalan atau ental.
Konon, nama Tuban berasal dari singkatan kata Metu Banyu (bahasa Jawa). Metu Banyu adalah nama yang diberikan oleh Raden Arya Dandang Wacana (seorang Adipati) pada saat pembukaan hutan Papringan yang secara tiba-tiba keluar sumber air yang sangat sejuk. Meskipun terletak di tepi pantai utara pulau Jawa, mata air itu tidak bergaram, beda dengan kota pantai lainnya.
Dikutip dari halaman resmi Wikipedia, Kabupaten Tuban sudah ada sejak tahun 1293 atau sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahan awalnya adalah di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding dan kota Tuban yang dulunya merupakan pelabuhan.
Tuban kala itu merupakan tempat yang paling penting dalam masa Kerajaan Majapahit karena berfungsi sebagai pelabuhan dan portal utama.
Seperti yang dikutip dari bloktuban.com, pada masa Majapahit, Pelabuhan Tuban semakin berkembang pesat seiring dengan niat Majapahit untuk melakukan ekspansi keluar Jawa karena difungsikan sebagai tempat masuknya upeti ke Majapahit.
Tidak hanya menjadi pusat pertemuan perdagangan dari berbagai negeri, Tuban juga mengimpor dan mengekspor barang-barang yang berasal dari berbagai negeri. Bahkan, Tuban selalu memberikan sumbangan luar biasa kepada raja-raja yang menguasai wilayahnya. Baik secara politik, ekonomi dan sosial dari masa ke masa.