Perhelatan Grammy Awards 2021 di Los Angeles Convention Center disebut berbeda dari biasanya. Sebab, acara yang digelar saat masih pandemi Covid-19 memaksa penyelenggara menggelontorkan biaya produksi yang jauh lebih mahal.
Penyelenggara mengungkap, mereka berfokus pada hal-hal yang bisa dikerjakan daripada memikirkan kekurangan pertunjukan karena pandemi.
“Kami memiliki 25 artis terhebat di dunia, tim produksi terhebat yang mungkin bisa saya kumpulkan, tempat yang luar biasa dan slot tiga setengah jam di jaringan Nomor 1 di Amerika,” papar Winston selaku Produser eksekutif Grammy Awards 2021 Ben kutip dari Variety, Minggu (14/3/2021).
Sementara itu, CEO Recording Academy, Harvey Mason jr. mengatakan, untuk membuat acara yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19 menuntut biaya besar. Terlebih, demi menerapkan protokol kesehatan.
“Ya ampun, biayanya jauh lebih mahal dari biasanya! Saya tidak memiliki angka pastinya, namun protokol Covid saja sudah jutaan dolar, dan ada hal lain juga yang berperan, kami mencoba menghadirkan banyak ruang dan banyak jarak untuk pertunjukan, saat saya menyebut protokol Covid, tentu itu untuk tes pengujian,” jelas Mason.
“Mengubah tanggal dari 31 Januari menjadi 14 Maret, karena lonjakan Covid di akhir tahun di California Selatan juga mahal. Tetapi kami merasa itu sangat penting karena kami tidak ingin mengambil risiko kesehatan siapa pun melalui acara TV,” timpal Mason.
Mason juga mengatakan, beberapa artis meminta lebih banyak perlindungan, dan Recording Academy pun ingin membuat mereka merasa aman. Misalnya, membuat area untuk artis dengan hanya akses satu arah agar tidak terjadi papasan dalam satu area.
Perwakilan untuk Recording Academy sendiri menolak memberikan angka untuk biaya perhelatan Grammy Awards 2021. Namun seorang pengusaha yang mengetahui anggaran biaya untuk perhelatan baru-baru ini mengungkap jika setidaknya 1,5 juta dolar Amerika digunakan untuk tes Covid-19.
Diperkirakan, biaya yang dikeluarkan untuk acara akbar tersebut sekitar 2,5 juta dolar. Angka tersebut sesuai perkiraan 75 dolar untuk tes setiap orang selama dua minggu, termasuk anggota yang menjalankan tes dan biaya lab.
Beberapa tim artis juga bersikeras melakukan tes cepat di tempat untuk kedatangan artis. Hal membuat penyelenggara menambah biaya hingga 500 ribu dolar.
Tahun 2021, kru yang bekerja dengan para artis jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2019. Tapi, ada satu artis besar yang datang ke pertunjukan untuk direkam sebelumnya. Timnya terdiri dari delapan orang termasuk manajemen, direktur kreatif, stylist, dan lainnya, selain musisi.
“Pengujian Covid tidak murah, dan mereka harus memilikinya. Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan sekarang, dan saya tidak berharap itu hilang begitu saja dengan vaksin,” ungkap pengusaha tersebut.
Produser Bakat Grammy, Patrick Menton mengatakan, semua orang diuji setiap 48 jam, semua orang harus memakai APD atau pelindung wajah. Selain itu, tidak ada makan dan minum, menjaga jarak enam hingga delapan kaki antar satu sama lain, serta tidak ada teriakan.
“Kami telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk memastikan bahwa aman adalah prioritas nomor satu,” papar Menton.
Mason lebih lanjut mengatakan, dia menghadiri konvensi setiap hari selama beberapa minggu terakhir dan melewati beberapa zona pengujian.
“Ada banyak langkah yang harus dilalui untuk memastikan bahwa tidak ada orang di sini yang terjangkit Covid dan jika seseorang mengidap Covid, kami akan memiliki pedoman yang sangat spesifik tentang dengan siapa orang tersebut melakukan kontak, dan di zona mana mereka berada,” jelas Menton.
Meski biaya produksi Grammy 2021 melambung tinggi, Recording Academy tetap mempertahankan agar acara tersebut tetap berjalan.
“Akademi dibangun untuk dapat mempertahankan sesuatu seperti ini, dan kami telah melakukan perencanaan keuangan yang baik sehingga kami memiliki kemampuan untuk menghadapi tahun di mana kami mengalami penurunan,” beber lagi.
“Saya sangat bangga dengan pertunjukan ini dan saya optimis kita akan memiliki sesuatu yang sangat istimewa di hari Minggu. Musik merupakan kesempatan besar bagi orang-orang sebagai upaya penyembuhan, dan memberikan harapan,” imbuh Menton.