Para pemilik mobil pastinya pengen kendaraannya selalu tampil bersih dan kinclong. Efeknya pun akan membuat sosoknya terlihat baru pula.
Tak mengherankan jika aktivitas memoles body mobil menjadi salah satu hal wajib dalam melakukan perawatan. Tak mesti dilakukan di butik atau salon mobil, para pemilik kendaraan juga bisa melakukannya sendiri dan menghasilkan polesan sesuai keinginannya sendiri.
Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memoles mobil. Salah satunya adalah faktor cuaca tidak menentu.
Memoles mobil tanpa pertimbangan cuaca, menyebabkan penampilan si mobil yang baru saja tampil cantik, bisa kembali kusam dan kotor. Hal itu tentunya bisa berdampak bagi body mobil.
Sebab, bisa menjadikan frekuensi menambahkan wax atau zat lain ke permukaan mobil menjadi lebih sering, bersama dengan menggosoknya. Aktivitas berulang dalam frekuensi sering tersebut akan menimbulkan dampak buruk.
Dikutip dari Deltalube, memoles mobil memang baik untuk dilakukan karena cat mobil selalu terlihat bersih dan mengilap. Namun, memoles body mobil dengan interval terlalu sering berdampak pada kerusakan lapisan cat paling luar yakni pernis.
Saat melakukan poles body mobil, lapisan pernis sedikit demi sedikit dikikis agar tampilannya menjadi makin mengilap.
Untuk diketahui, cat mobil memiliki lapisan hanya 20 hingga 40 mikron. Jadi, apabila poles body dilakukan secara rutin, dampaknya adalah lapisan pernis semakin menipis dan menyentuh lapisan cat.
Nah, bila lapisan pernis sudah hilang, maka cat mobil menjadi terlihat kusam. Idealnya adalah, poles body mobil dilakukan setiap enam bulan sekali bagi kendaraan yang sering terparkir di area terbuka dan terkena paparan sinar matahari langsung.
Namun, bila mobil tersimpan di area tertutup, satu tahun sekali pun sudah cukup dilakukan polesan dan tidak berisiko merusak cat.
Satu hal lagi, cairan pemoles yang digunakan harus diperhatikan agar tidak merusak cat saat kegiatan poles berlangsung.