Berbagai negara menggencarkan penggunaan mobil listrik. Termasuk negara yang berstatus sebagai eksportir minyak. Salah satunya Brunei Darussalam, yang berinisiatif meluncurkan program percontohan mobil listrik.
Menteri Perhubungan dan Infokomunikasi (MTIC) Brunei, Dato Seri Setia Awang Abdul Mutalib dalam rapat dewan legislatif ke-17 mengatakan, kebijakan dan inisiatif penggunaan mobil listrik adalah salah satu dari 10 strategi utama di bawah Kebijakan Perubahan Iklim Nasional Brunei Darussalam (BNCCP).
Kebijakan tersebut telah disetujui oleh Sultan Hassanal Bolkiah. Program mobil listrik disebut akan berlangsung selama dua tahun ke depan dan dimulai pada akhir Maret 2021.
Setelah dua tahun program dijalanakan, pemerintah Brunei akan melakukan penelitian dan mengukur respon dari masyarakat mengenai kebijakan penggunaan mobil listrik. Selain itu, Brunei juga mengevaluasi sejumlah regulasi dan infrastruktur demi memenuhi kendaraan listrik di negaranya.
Sekretaris Kementerian Energi Brunei Darussalam, Haji Azhar bin Haji Yahya mengungkapkan, program ini juga dilakukan untuk menilai seberapa besar penjualan mobil listrik di negaranya.
Haji Azhar menargetkan bahwa pada tahun 2035 mendatang, sebanyak 60 persen penjualan mobil di Brunei sudah mengusung tenaga listrik. Hal tersebut bertujuan mengurangi polusi udara, yang berarti sekitar 0,23 juta ton emisi karbon dioksida dapat berkurang.
“Proyek ini sejalan dengan BNCCP yang akan membuka jalan menuju pengurangan emisi karbon dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi terjadinya perubahan iklim,” ungkap Haji Azhar, dikutip dari laman Paultan, Kamis (31/3/2021).
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Departemen Transportasi Darat, Mohammad Aizam bin Haji Abdul Hamid menjelaskan, program percontohan ini akan menentukan hasil dan rencana jangka panjang dari pemerintah. Fasilitas dan sejumlah syarat terkait akan dibahas selama program ini berlangsung.
“Mengenai masalah stasiun pengisian kendaraan listrik, pemeliharaan, pembiayaan dan asuransi nantinya akan dibahas dalam program percontohan kendaraan listrik,” paparnya.
Nantinya, sejumlah tempat pengisian kendaraan listrik akan diletakkan di lokasi yang strategis agar mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara untuk pengisian daya mobil listrik di rumah, akan ada sejumlah panduan keselamatan agar masyarakat bisa mengisi mobil listriknya dengan aman.
“Sebagai langkah awal, pemerintah bekerja sama dengan Brunei Shell Marketing untuk pemasangan tempat pengisian kendaraan listrik di sejumlah lokasi di Tanah Air,” papar Awang Haji Mat Suny, selaku Menteri Energi Brunei.