National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan 2.200 calon planet baru di luar tata surya. Planet-palnet itu ditemukan usai peluncuran satelit NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) pada 2018 dengan misi mengamati planet di luar tata surya (eksoplanet).
NASA telah menjelaskan manfaat planet-planet ini dan telah diulas dalam makalah khusus yang merinci semua misi TESS selama dua tahun.
“Hal menarik yaitu melihat peta eksoplanet TESS seperti daftar yang harus dikerjakan, dengan 2.000 hal di dalamnya,” beber Natalia Guerrero, penulis makalah itu sekaligus peneliti Massachusetts Institute of Technology dalam sebuah pernyataan NASA.
Laman Engadget menyebutkan, sebanyak ratusan planet lebih kecil dari Bumi, sebagian di antaranya punya kondisi bebatuan seperti Bumi meskipun tidak pasti bisa dihuni oleh manusia seperti TOI–700 d.
Ada pula LHS 3844 b yang disebut mirip Bumi, akan tetapi sangat panas dengan waktu orbit hanya 11 jam. Kemudian TOI 1690 b diperkirakan sebagai korban bintang red giant yang menelan sendiri planet di orbitnya sendiri, lalu ada TOI 849 yang terlihat seperti planet gas tanpa pernah memiliki atmosfer.
Meskipun menemukan ribuan planet, belum pasti semua planet bakal diteliti. Sejauh ini NASA hanya pernah mengonfirmasi 120 planet. Rencananya, NASA menggunakan teleskop luar angkasa James Webb Space untuk mempelajari planet secara lebih rinci.
Sebelum satelit TESS, NASA juga telah memiliki satelit dengan misi serupa yang dinamakan Kepler. Satelit Kepler hingga di 2021 sudah lebih dari 10 tahun di angkasa dan menemukan setidaknya 2.342 planet di luar tata surya dan menemukan bahwa lebih dari 2.245 kandidat lainnya yang perlu dipelajari.
Puluhan planet temuan Kepler berada di zona habitat dari bintangnya yang dinamakan zona Goldilocks. Dalam area tersebut, planet cukup jauh dengan bintang bahkan air bisa tersedia, namun tidak terlalu dekat hingga terbakar panas.