in

Rancangan Rute Ramah Lingkungan untuk Pengemudi oleh Google Maps

Ilustrasi google maps. Foto: iStockphoto

Google Maps merancang rute ramah lingkungan untuk para pengemudi. Fitur ini sebagai tindaklanjut atas komitmen berkelanjutan yang dicanangkan Google untuk membantu satu miliar orang dalam mengurangi jejak karbonnya.

Rute ini dirancang dengan memanfaatkan kecerdasan buatan pada berbagai fitur, termasuk mencari jalur yang lebih menghemat bahan bakar saat berkeliling.

“Sebentar lagi, Google Maps akan secara langsung mengarahkan rute dengan jejak karbon terendah dan memiliki perkiraan waktu kedatangan (ETA) yang kira-kira sama dengan rute tercepat,” ungkap wakil presiden produk, Dane Glasgow, dikutip dari Tech Explore, Jumat (2/4/2021).

Glasglow mengungkapkan, jika rute ramah lingkungan dapat meningkatkan waktu kedatangan pengguna secara signifikan, pihak Google Maps akan memberikan pengguna perbandingan dampak CO2 di antara pilihan rute yang diberikan.

Google menggandeng Departemen Lab Energi Terbarukan (NREL) asal Amerika Serikat untuk membuat sistem rute. Kemacetan lalu lintas dan kontur jalan menjadi perhatian untuk meminimalisir konsumsi bahan bakar.

Selanjutnya, data rute ditangkap oleh mobil Street View serta berdasarkan citra satelit. Google juga akan mulai memperingatkan pengguna Maps ketika rute perjalanan menuju zona emisi rendah, yang mana kendaraan berpolutan tinggi seperti mobil diesel tidak diizinkan untuk melintas.

Update tersebut rencananya diluncurkan pada bulan Juni 2021 di seluruh pengguna Google Maps seluler di Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Spanyol. Peta juga disesuaikan untuk memberi gambaran ke pengguna yang lebih komprehensif untuk perjalanan yang lebih ramah lingkungan, dibanding berkendara sendiri.

Hanya saja, efek potensial emisi dari fitur tersebut tidak jelas efektifitasnya. Studi yang dilakukan pada 20 orang di California State University menyatakan, peserta cenderung memilih rute terlebih dahulu dari pada memperkiraan emisi karbon, seperti dikutip dari ABC News.

Selain itu, terdapat informasi kualitas udara di sepanjang jalan yang rencananya ditambahkan ke beberapa jalur yang ditampilkan oleh aplikasi ini. Fitur tersebut diluncurkan pertama kali di Australia, India, dan Amerika Serikat.

Selain itu, fitur Live View turut ditambahkan untuk memandu penggunanya melihat rute jalan dengan memanfaatkan kamera smartphone. Itu akan menampilkan panah dan tip lain.

“Live View dapat membantu Anda menemukan lift dan eskalator terdekat, pintu gerbang, peron, pengambilan bagasi, konter check-in, kantor tiket, toilet, ATM, dan banyak lagi,” beber Glasgow.