in

Terungkap Manfaat Ajaib ASI terhadap Kesehatan Usus Bayi

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutterstock

Ilmuwan terus meneliti manfaat ajaib ASI terhadap kesehatan usus bayi. Salah satu yang belum diketahui yakni bagaimana kandungan dalam ASI yang bervariasi berdasarkan pola makan dan lingkungan ibu, berpengaruh terhadap kesehatan bayi.

Untuk mengungkap misteri itu, para ilmuwan melakukan studi kandungan ASI pada manusia dan tikus. Studi ini telah diterbitkan pada 31 Maret 2021 di Science Translational Medicine.

Studi tersebut melaporkan bahwa terdapat satu bahan, sejenis asam amino dalam makanan berbiji utuh yakni betaine. itulah yang menjadi salah satu zat yang memberi keajaiban dari manfaat ASI, ungkap studi tersebut, dilansir Science Mag, Selasa (6/4/2021).

Betaine disebut meningkatkan kesehatan metabolisme jangka panjang dengan mendorong pertumbuhan bakteri baik atau bakteri menguntungkan terhadap kesehatan usus bayi yang baru lahir.

Peneliti studi dari Sant Joan de Déu Barcelona Children’s Hospital, Barcelona, Spanyol Carles Lerin yang mempelajari obesitas anak terdorong meneliti manfaat ASI karena frustasi. Ia merindukan cara-cara baru untuk mengatasi dan mencegah obesitas anak-anak.

Beberapa hasil riset ilmuwan juga menunjukkan sedikit peningkatan risiko obesitas pada bayi yang diberi susu formula. Akan tetapi, Lerin penasaran dengan kandungan yang dimiliki ASI yang membuatnya berbeda dengan susu formula.

Dengan menggandeng mahasiswa pascasarjana Silvia Ribo dan peneliti obesitas David Sánchez-Infantes di institusi yang sama, Lerin pun melakukan pengamatan terhadap 34 pasangan ibu dan bayi dari Oklahoma.

Semua bayi telah disusui dengan ASI eksklusif. Para peneliti lain telah menyimpan ASI dan mencatat secara rinci pertumbuhan dan kesehatan mereka pada masa awal bayi.

Lerin dan timnya pun menemukan zat yang mungkin terkait dengan pertumbuhan awal yang cepat. Itu dikaitkan dengan obesitas di kemudian hari.

Zat yang paling menonjol dalam ASI, yakni betaine. Itu dikaitkan dengan pertumbuhan yang tidak diinginkan, saat kadar zat tersebut rendah. Betaine dianggap sebagai pendorong manfaat ajaib dari ASI pada bayi.

Untuk menentukan apakah betaine benar-benar dapat mengontrol pertumbuhan bayi yang baru lahir, para peneliti beralih ke tikus. Tikus yang baru saja lahir, secara acak diberi diet normal atau diet dengan ekstra betaine yang dimasukkan ke dalam ASI induknya.

Anak anjing yang mendapat susu yang diperkaya betaine sedkit lebih berat dibanding hewan terkontrol. Bedanya, berat tersebut bertahan sampai masa dewasa. Sekitar enam bulan, mereka yang mendapat ekstra betaine memiliki berat 10 persen lebih sedikit daripada kontrol.

Efek betaine tampak lebih nyata pada anak anjing yang induknya mengalami obesitas. Sama halnya bayi manusia, anak tikus yang baru lahir dari induk yang mengalami obesitas lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan.

Temuan diartikan bahwa betain ekstra sangat membantu anak-anak tikus tersebut. Itulah yang mendorong pertumbuhan yang lebih sehat.

Lalu, ketika peneliti mencoba mencari tahu mengapa betaine sangat baik untuk metabolisme, mereka pun menemukan hal menarik. Terhadap anak tikus, zat tersebut meningkatkan bakteri baik pada usus sehat yang disebut Akkerrmansia.

Kemudian, pada kelompok lain, yang terdiri dari 109 bayi dan ibu dari Valencia, Spanyol, studi ini menunjukkan lebih banyak betaine dalam ASI dikaitkan dengan lebih banyak Akkkerrmansia. Itu terlihat dari sampel tinja bayi pada usia 12 bulan.

Penelitian lain menunjukkan bahwa tingkat Akkerrmansia yang lebih rendah pada manusia dan model hewan dikaitkan dengan obesitas dan kondisi metabolisme lainnya. Hasilnya, antropolog biologi di Washington University, St. Louis, E. A. Quinn menunjukkan bahwa ASI memengaruhi semua spesies di luar menelannya, yaitu mikroba dalam usus.

“Saya pikir hal yang paling menarik tentang makalah ini bagi saya yakni hal itu benar-benar mulai menunjukkan bahwa ASI merupakan sistem yang kompleks. Kami berada pada tahap paling awal untuk memahami semua ini,” paparnya.

Namun, Quinn juga penasaran apakah efek nyata betaine pada Akkerrmansia ini juga bisa menjelaskan beberapa manfaat diet Mediterania orang dewasa, yang mengonsumsi banyak biji-bijian yang mengandung betaine seperti quinoa.

Sebuah studi baru-baru ini juga menunjukkan betaine dapat mencegah obesitas pada tikus dewasa dengan memodulasi mikroba usus yang sehat. Meskipun percobaan kecil tersebut dilakukan tahun 2018 yang kemudian menawarkan suplemen betaine kepada orang gemuk, namun itu justru tidak menunjukkan banyak manfaat.

Lerin menganggap, pertanyaan yang paling penting adalah apakah efek pada tikus bertahan pada bayi. Lerin telah memulai uji klinis kecil yang bertujuan untuk merekrut 50 ibu yang kelebihan berat badan atau obesitas yang sedang menyusui, bersama bayinya, serta mengacak ibu untuk suplemen betaine ekstra atau plasebo.

Meski Lerin tidak menyarankan ibu baru untuk menjalankan suplemen betaine. Maelainkan ia menyarankan untuk makan biji-bijian dan quinoa. Sebab diet ini tidak memiliki sisi negatif meskipun betaine terbukti kurang manjur dibanding yang diharapkannya.

Kesimpulan selanjutnya dari studi ini, yakni dimungkinkan perlu menambahkan betaine pada susu formula. Akan tetapi, hal tersebut perlu penelitian lebih lanjut yang melibatkan modifikasi pola makan bayi dari ibunya.