in

Pemilihan Jenis Angin yang Tepat untuk Ban Motor

Ilustrasi mengisi tekanan angin pada ban. Foto: Shutterstock

Ban menjadi salah satu komponen terpenting bagi kendaraan. Bahkan, ban menjadi garda terdepan yang menentukan keselamatan berkendara sebab ban memiliki peran menahan bobot kendaraan dan langsung bersentuhan dengan permukaan jalanan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Yamaha Indonesia. Pihaknya menjelaskan, dalam siaran resminya, ban merupakan komponen yang sangat penting pada sepeda motor, untuk itu perlu dijaga kondisinya agar tetap mampu berfungsi dengan optimal.

Tim Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri, Panca mengatakan, salah satu cara yang paling mudah dalam merawat ban sepeda motor yakni dengan menjaga tekanan angin agar tetap pada ukuran yang semestinya.

Namun menurutnya, banyak yang belum mengetahui jelas, ban sebaiknya menggunakan angin nitrogen atau biasa.

“Nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa. Ukuran angin ban motor dengan nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal,” jelas Panca.

“Penggunaan nitrogen juga dapat membuat ban lebih awet, terutama untuk tipe ban tubeless yang kini sudah menjadi standar di produk-produk terbaru Yamaha,” tambah Panca.

Soal tekanan angin pada ban, Panca menjelaskan hal tersebut harus sesuai dengan aturan. Menurutnya, ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya untuk kebutuhan sehari-hari.

Para pengendara dapat mengatur tekanan ban yaitu ban depan 200kpa/29 PSI, ban belakang 225kpa/33 PSI, akan lebih bagus lagi jika menggunakan angin berjenis nitrogen yang juga dapat menjaga suhu ban.

Panca juga mengingatkan, pengecekan ban sepeda motor tidak cukup dengan dipencet saja dan hanya diperkirakan.

“Hanya saja, mayoritas pengendara kurang memperhatikan ketika mengecek tekanan angin ban motor. Cara paling umum dengan menekan ban pakai tangan. Jika Ban terasa empuk saat dipencet berarti masih butuh tambahan angin. Kalau sudah keras maka dianggap cukup,” tulis Panca.

“Padahal, cara mengukur tekanan angin ban seperti itu kurang tepat karena semestinya ukuran angin ban harus disesuaikan dengan standard kebutuhan mobilitas sehari-hari penggunanya,” timpal Panca.