Banyak orang yang menduga bahwa penyakit artritis rhematoid (AR) sama dengan penyakit asam urat. Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda.
Ahli rheumatologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes menyebutkan bahwa ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara asam urat dan AR seperti nyeri pada sendi tangan.
“Kalau asam urat, seringnya nyeri pada kaki. Kalau AR di semua sendi bisa terjadi, bahkan di sendi rahang,” kata dr Andry dilansir laman Ayo Bandung, Jumat, 23 April 2021.
Nyeri sendi akibat asam urat cenderung hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja. Sedangkan AR lebih simetris.
“Kalau sendi kanan kena, sendi kiri juga akan ikut kena,” katanya.
Ciri lainnya seperti wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga. Selain itu, pada AR biasanya sendi tangan terasa kaku di pagi hari dan berlangsung cukup lama.
“Jika lebih dari satu jam, dipastikan itu AR,” katanya.
Lebih lanjut dr Andry menjelaskan bahwa AR disebabkan oleh imun yang menyerang kembali bagian tubuh yang normal, biasanya menghasilkan zat IL-6.
“IL-6 ini dihasilkan oleh sel darah putih. Sel darah putih harusnya menyerang yang jahat, namun mereka malah balik menyerang bagian tubuh yang sehat,” jelasnya.
jika AR tidak segera ditangani, rasa nyeri pada sendi bisa semakin parah dan menganggu kehidupan pasien. Bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.
Satu hal yang perlu diingat, penyakit ini bukan jenis yang bisa disembuhkan secara total. Obat atau perawatan yang diterima hanya bisa membuat penyakitnya ‘tidur’ atau tidak muncul.