in

Layaknya Manusia, Tiap Lumba-lumba Juga Punya Nama

Ilustrasi. Foto: Thinkstock

Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang terkenal dengan kecerdasannya. Lumba-lumba masuk ke dalam ordo cetacea sama seperti paus dan pesut.

Para peneliti di seluruh dunia menganggap lumba-lumba sebagai makhluk paling cerdas di Bumi, nomor dua setelah manusia.

Lumba-lumba memiliki sistem unik yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar. Sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan.

Tak hanya itu, lumba-lumba juga punya keunikan yang lain. Ilmuwan di Universitas St. Andrews di Skotlandia menemukan bahwa lumba-lumba tampaknya berkomunikasi dengan satu sama lain dan menggunakan siulan yang khas saat bertemu dengan lumba-lumba lain di alam liar.

Uniknya, mereka dapat merespon panggilan yang ditujukan pada mereka seolah-olah mereka sedang dipaggil dengan nama mereka. Memang pada dasarnya setiap lumba-lumba memiliki “nama panggilan” mereka masing-masing, dilansir Sciencing, Senin (18/6/2018).

Ketika siulan mereka diputar dari rekaman, didapati bahwa lumba-lumba merespons sinyal identitasnya sendiri, sesuatu yang juga dilakukan manusia saat dipanggil dengan nama mereka.

Di Hawaii, para peneliti memisahkan induk dan anaknya tetapi dihubungkan dengan “telepon” bawah air, untuk melihat apakah mereka dapat berkomunikasi satu sama lain.

Setelah induk dan anaknya berkicau, bersiul dan berkomunikasi satu sama lain, peneliti yakin bahwa setiap lumba-lumba tidak hanya tahu siapa yang mereka ajak bicara, tetapi juga menikmati percakapan yang panjang.

Selain berkomunikasi, para peneliti berpikir bahwa mereka berbagi informasi tentang tempat berburu, memiliki nama khusus untuk ikan dan rumput laut, memperingatkan hiu lain di sekitar dan meminta bantuan saat mereka membutuhkannya.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba berkomunikasi satu sama lain dalam berbagai cara sepertii kicauan, jeritan, dan siulan. Lumba-lumba juga menggunakan klik pita frekuensi tinggi dan semburan klik yang disebut ekolokasi.

Klik individual berlangsung antara 50 hingga 128 mikrodetik dengan frekuensi tertinggi yang diberi nilai sekitar 300 kHz. Sonar memantulkan ikan atau benda, menciptakan gambaran di otak lumba-lumba.

Sonar lumba-lumba sangat presisi sehingga dapat membedakan antara susunan benda-benda seperti plastik, logam, dan kayu pada jarak 100 kaki. Lumba-lumba lain dapat “mendengarkan” ekolokasi ini untuk mencari tahu apa yang mereka lihat.

Cetacea lain seperti paus juga menggunakan ekolokasi dan jenis sonar mamalia ini untuk melakukan ekolokasi terhadap manusia, lumba-lumba lainnya, makanan, dan predator.