in

Krisis Chip, Ford Motor Alami Penurunan Saham

Saham produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford Motor mengalami penurunan saham setelah mengalami kekurangan chip semikonduktor.

Krisis chip ini bahkan memangkas setengah dari produksi pembuatan kendaraan kuartal kedua Ford. Akibatnya, perusahaan mobil ternama itu mengalami penurunan pendapatan hingga 10 persen.

“Masalah semikonduktor tidak akan diselesaikan sampai 2022,” tulis analis RBC Capital Markets Joseph Spak dalam sebuah catatan.

Dengan pengurangan jumlah produksi kendaraan, kemungkinan besar Ford bakal menaikkan harga jual mobilnya. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat lonjakan permintaan yang cukup tinggi.

Spak juga menilai bahwa produksi Ford kuartal kedua ini kemungkinan bakal membebankan pemasok, seperti Tenneco, Visteon, Lear Corp, Adient, dan BorgWarner.

Dikabarkan saham Ford saat ini turun sebanyak 10,4 persen. Hal ini merupakan sebuah kerugian per hari terbesar dalam lebih dari 10 bulan.