Naiknya asam lambung akan menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan tenggorokan. Hal ini merupakan gejala refluks asam yang terjadi ketika asam dari lambung naik ke ke kerongkonan.
Asam lambung yang sering naik akan memicu GERD. Jika sudah mencapai tahapan GERD, maka perlu pengobatan intensif.
Sebab, GERD bisa memicu komplikasi kanker, khususnya kanker esofagus. Anda lebih waspada, berikut beberapa pemicu naiknya asam lambung:
- Merokok
Merokok dapat merusak sistem pencernaan. Bahkan asap rokok dan tembakau kunyah dapat menyebabkan refluks asam karena bagian bawah sfingter esofagus melemah.
Merokok dan alkohol berkontribusi terhadap refluks karena menurunkan tekanan di bagian bawah sfingter esofagus, mengurangi pembersihan asam, dan melemahkan fungsi pelindung esofagus. Merokok juga bisa memicu batuk yang menyebabkan naiknya asam lambung.
- Obesitas
Obesitas adalah salah satu pemicu utama asam lambung. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi GERD seperti esofagus Barrett, suatu kondisi yang melibatkan perubahan prakanker pada sel esofagus.
Selain itu, banyaknya lemak di tubuh, khususnya lemak perut, juga bisa memaksa asam naik ke kerongkongan. Orang yang mengalami obesitas juga memiliki lebih banyak estrogen yang bersirkulasi, yang dikaitkan dengan gejala GERD.
Wanita pascamenopause yang menggunakan terapi hormon juga rentan mengalami peningkatan risiko refluks.
- Makan porsi besar dan langsung berbaring
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar dapat memicu naiknya asam lambung. Kondisi ini juga semakin diperparah jika Anda langsung tidur atau berbaring setelah makan.
Langsung berbaring setelah makan bisa mempermudah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Makan dalam porsi besar juga dapat merusak penghalang esofagus dan menyebabkan peningkatan paparan asam.