Penyakit glaukoma merupakan gangguan mata berupa kerusakan saraf optik secara permanen. Hal ini bisa terjadi karena dipicu oleh tekanan tinggi yang tidak normal pada mata.
Penyakit ini lebih sering dialami oleh orang lanjut usia , namun tak menutup kemungkinan bisa menyerang usia muda juga.
Hampir semua jenis glaukoma tidak memiliki gejala awal. Efeknya bahkan muncul secara perlahan, bisa saja penderita tidak menyadari bahwa penglihatannya mulai berkurang hingga semakin parah.
Glaukoma menjadi penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia setelah katarak. Katarak, masih bisa dioperasi, namun glaukoma tidak bisa disembuhkan.
Selain peningkatan tekanan pada mata, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya glaukoma seperti produksi cairan berlebih, cairan ini diproduksi di siliaris, bagian mata berbentuk lingkaran yang terletak di belakang iris.
Gangguan ini juga bisa diakibatkan oleh efek samping obat-obatan, misalnya tetes mata. Salah satu risikonya membuat pupil membesar sehingga meningkatkan tekanan pada bola mata.
Selain itu, glaukoma juga berpotensi dialami orang yang berusia lebih dari 60 tahun, punya riwayat penyakit mata, misalnya rabun dekat atau rabun jauh. Lalu menderita penyakit tertentu, seperti hipertensi, serangan jantung dan diabetes.