in

Tips Diet Bagi Penderita Maag

Banyak penderita maag yang merasa kesulitan menjalani diet. Alasannya, jika penderita maag terlambat makan, maag bisa saja kambuh.

Penderita maag tak boleh membiarkan perut dalam keadaan kosong terlalu lama. Mereka juga sensitif dengan makanan yang pedas dan asam. Dalam menjalani diet, penderita maag harus menghindari hal-hal tersebut.

Berikut 5 cara diet untuk penderita maag yang tepat

Diet tinggi vitamin A

Sebuah penelitian yang melibatkan 47 ribu pria menunjukkan bahwa diet kaya vitamin A dapat mengurangi perkembangan tukak duodenum atau usus 12 jari.

Vitamin A juga dapat meningkatkan produksi lendir di saluran pencernaan yang meningkatkan perlindungan terhadap penyakit maag. Sumber vitamin A bisa didapatkan pada makanan seperti hati, wortel, kangkung, brokoli, ubi jalar dan bayam.

Kurangi Kafein dan alkohol

Konsumsi kopi dapat meningkatkan produksi asam dan memperburuk gejala pada penderita maag. Sedangkan, alkohol dapat mengikis lapisan mukosa di saluran pencernaan dan bisa menimbulkan peradangan hingga pendarahan.

Diet Tinggi Serat

Selain melancarkan sistem pencernaan, penelitian juga menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat menurunkan risiko maag kambuh. Makanan yang tinggi serat di antaranya gandum, biji rami, polong-polongan, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur.

Masukkan makanan tinggi serat dalam program diet atau menu makanan harian.

Hindari makanan yang memperburuk maag

Hindari mengonsumsi makanan yang dapat memperburuk maag. Makanan ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Jika kamu menyadari bahwa gejala maag menjadi buruk setelah makan makanan tertentu, batasi atau hindari konsumsi makanan tersebut. Beberapa makanan yang dikaitkan dengan penyakit maag diantaranya makanan yang mengandung asam dan pedas.

Minum teh hijau

Penelitian menunjukkan teh hijau yang kaya akan flavonoid dapat memberikan perlindungan terhadap gastritis kronis, kanker perut dan infeksi maag. Makanan yang mengandung flavonoid menghambat pertumbuhan bakteri penyebab maag.

Tak hanya itu, peneltian terbaru juga menunjukkan bahwa teh hijau dan teh hitam dapat menghambat pertumbuhan bakteri H. Pylori dan tidak membahayakan jenis bakteri baik yang ditemukan di perut seperti L. Acidophilus, L. Plantarum, dan B. Lungum.