Pemburu hiu secara tidak sengaja menemukan ikan purba Coelacanth di Samudera Hindia Barat tepatnya di lepas pantai Madagaskar, Afrika Selatan. Penemuan ini menjadi bukti bahwa ikan yang telah hidup ratusan juta tahun silam tersebut masih ada sampai sekarang.
Munculnya ikan yang pernah kembali ditemukan tahun 1938 ini jelas membuat heboh karena ikan Coelacanth sudah dinyatakan punah oleh ilmuwan. Ikan ini diketahui hidup di era 420 juta tahun yang lalu dan banyak pihak yang meyakini ikan tersebut kini tinggal fosil-fosilnya saja.
Hingga sekelompok pemburu ikan hiu menemukan ikan ini masih hidup di lepas pantai Madagaskar, Afrika Selatan. Penemuan ikan Coelacanth ini berawal dari misi perburuan hiu secara besar-besaran akibat kenaikan permintaan minyak dan sirip hiu.
Hal ini menyebabkan nelayan menyebar jala mereka lebih jauh hingga mencapai tempat berkumpulnya ikan-ikan yang sebelumnya punah. Menurut laman Newsweek, ikan Coelacanth biasanya berkumpul sekitar 328 hingga 492 kaki di bawah permukaan air.
Kendati aksi tersebut berhasil membawa ikan Coelacanth keluar dari daftar hewan punah, ahli biologi kelautan mengaku khawatir dengan kelangsungan ikan purba tersebut dari jaring nelayan.
“Ketika kami melihat ini lebih jauh, kami terkejut (dengan jumlah yang tertangkap)… meskipun belum ada proses proaktif di Madagaskar untuk memantau atau melestarikan coelacanth,” papar Andrew Cooke, ahli biologi dan penulis studi terbaru yang diterbitkan di South African Journal of Science seperti dikutip dari laman Unilad (15/5/2021).
Kendati khawatir, ia juga mengaku senang dengan hasil penangkapan ini karena ikan tersebut bisa menjadi sumber penelitian ikan coelacanth yang telah berjalan selama hampir 40 tahun.
Dikutip dari NewsWeek, para ilmuwan kelautan pun menyerukan konservasi untuk melindungi ikan Coelacanth di masa mendatang. Hal itu tak lain disebabkan perburuan besar-besaran oleh manusia setelah kabar kemunculan ikan purba tersebut tersebar di publik.
Berdasarkan laporan badan konservasi lingkungan nirlaba diketahui bahwa warga beramai-ramai menangkap ikan Coelacanth yang diketahui hidup di lepas pantai Afrika Selatan, Tanzania, dan Kepulauan Comoros.