in

Tingginya Optimisme IOC Gelar Olimpiade Tokyo Meski Berpolemik

Miraitowa, maskot Olimpiade Tokyo. Foto: Instagram/@miraitowa

Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC) sangat yakin Olimpiade Tokyo tetap bisa diselenggarakan meski menuai polemik di tengah masih meningkatnya kasus Covid-19 di Jepang.

Keputusan tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden IOC, John Coates, pada Rabu (19/5/21) dalam sebuah surat kepada pemangku kepentingan Olimpiade, termasuk atlet, komite olimpiade nasional, dan federasi olahraga internasional, seperti disadur dari Japan Times.

Selain itu, Coates juga mengungkapkan presiden IOC, Thomas Bach baru akan tiba di Jepang untuk Olimpiade Tokyo 11 hari sebelum upacara pembukaan atau sekitar tanggal 12 Juli 2021.

Bach sejatinya berniat mengunjungi Jepang Mei ini namun perjalanannya ditunda karena lonjakan infeksi Covid-19 di seluruh Jepang. Presiden IOC berencana berpartisipasi dalam acara parade obor di Prefektur Hiroshima dan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga keesokan harinya.

Meski tanpa Bach, persiapan Olimpiade sebulan terakhir tetap akan di bawah pengawasan Coates sendiri yang menyatakan dirinya akan berada di Tokyo mulai 15 Juni 2021.

Hal-hal yang disampaikan Coates di dalam suratnya ini telah mendapat jaminan dari Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Mereka menjamin bahwa pesta olahraga empat tahunan tersebut dapat diselenggarakan dengan aman.

Apalagi, sebanyak 75 persen penduduk Wisma Olimpoiade sudah divaksinasi atau telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Angka ini bisa lebih dari 80 persen ketika Olimpiade dimulai pada tanggal 23 Juli 2021.

Seperti diketahui, survei terbaru dilakukan Nikkei Researc untuk Reuters, terkait Olimpiade Tokyo 2021 Mei ini. Hasilnya hampir 70% warga Jepang, meminta pangelaran olahraga itu ditunda bahkan dibatalkan.

Setidaknya hingga jelang akhir Mei 2021, kasus positif Covid-19 masih naik dan medis masih di bawah tekanan berat. Sejumlah kota besar termasuk Tokyo masih dalam keadaan darurat. Program vaksinasi juga lambat, baru 4% dari populasi atau terendah di antara negara G-7.

Meski begitu, pemerintah dan IOC sebelum Coates mengirimkan surat berulang kali meyakinkan bahwa Olimpiade Tokyo tetap akan dilanjutkan. Hingga jelang akhir Mei ini, sebanyak 70% atlet dari 10.500 yang hadir sudah lolos kualifikasi.