in ,

Penyelamatan Kaktus Super Langka di Dunia yang Dicuri Sejak 2013

Ilustrasi kaktus. Foto: iStock

Sebanyak 1.035 tanaman kaktus paling langka di dunia dengan total bernilai 1,2 juta dollar AS, atau sekitar Rp17,1 miliar berhasil diselamatkan dari perdagangan pasar gelap.

Penyelamatan tanaman ini dilakukan dalam Operasi Atacama di Italia sejak 2020 yang dilakukan oleh kelompok konservasi alam internasional, seperti dikutip dari CNN, Senin (31/5/2021).

Operasi Atacama akhirnya diungkap ke publik setelah tanaman kaktus ini mulai dikembalikan ke Chile, negara asal kaktus tersebut, yang notabene tidak mengizinkan ekspor kaktus.

Operasi Atacama merupakan kolaborasi dari pihak berwenang Italia, Chile, dan organisasi konservasi alam International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Ini adalah aksi penyitaan tanaman terbesar di Italia.

Banyak pemburu tanaman alam liar di Chile yang menjadikan kaktus sebagai target curian. Menurut IUCN, ratusan tanaman kaktus tersebut dicuri dari alam liar sejak 2013 hingga 2019.

Dalam penyitaan Operasi Atacama yang pertama dilakukan pada Februari 2020, petugas menemukan ratusan kaktus Copiapoa dan Eriosyce di kota Senigallia, Italia.

Pada November 2020, Operasi Atacama kembali menyita 171 kaktus dari penyimpanan di kota Rimini, Italia. Kali ini, ada 80 kaktus berasal dari Chile, 89 dari Meksiko, dan 2 dari Amerika Serikat.

Menurut IUCN, tidak semua kaktus ini selamat. Ada 107 kaktus yang mati sebelum dikembalikan ke Chile. Lalu 84 kaktus lainnya ditempatkan di di Città Studi Botanical Garden di Milan, untuk dipelajari oleh para peneliti.

Sebanyak 844 tanaman asal Chile yang tersisa sudah dikembalikan ke negara asalnya pada 19 April 2021. Mereka akan dipindahkan ke alam liar setelah masa karantina, untuk memastikan tidak membawa hama atau penyakit invasif yang dapat menyebar ke tanaman gurun Chile lainnya.

Kaktus genus Copiapoa dan Eriosyce adalah tanaman langka dari kaktus. Ia tumbuh di daerah kering di Chile utara, seperti Gurun Atacama. Sejumlah spesies kaktus ini dihargai mahal oleh kolektor untuk tanaman hias, mencapai 1.500 dolar AS per tanaman (Rp21,4 juta) di pasar gelap Eropa dan Asia.

Salah satu aktivis konservasi alam yang ikut dalam Operasi Atacama ini adalah Andrea Cattabriga. Ia sering membantu polisi mengidentifikasi spesimen tanaman.

Cattabriga mengatakan, kaktus adalah organisme yang telah berevolusi selama jutaan tahun untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi paling keras di planet ini.

Dia prihatin jika ada pihak tak bertanggung jawab yang menjual kaktus tersebut karena itu berpotensi mengakhiri hidup tanaman tersebut.

Kaktus dapat bertahan dalam kondisi sangat kering. Dia melawan panas dan dingin ekstrem. Ancaman terbesar mereka adalah aktivitas manusia, mulai dari perburuan, pengembangan ekosistem gurun untuk pertanian, peternakan, tempat tinggal dan industri.

Menurut IUCN, saat ini ada sekitar 2.000 spesies dari 10.000 spesies tanaman sukulen yang terancam punah di alam liar.