Cabang bela diri pencak silat mengharuskan setiap individu atau pesilat melakukan tahapan gerak tertentu ketika menyerang atau bertahan dalam pertarungan.
Gerak langkah seorang pesilat mengacu pada sasaran serangan maupun arah datangnya lawan, sehingga mampu mempertahankan diri. Jumlah arah gerakan pencak silat adalah delapan atau merujuk pada setiap sisi arah mata angin yang kita kenal.
Mengutip dari buku Pencak Silat (2015) oleh Erwin Setyo Kriswanto, delapan penjuru mata angin mempunyai fungsi sebagai dasar sikap atau pola langkah dalam cabang bela diri pencak silat.
Selain menggunakan delapan penjuru mata angin sebagai panduan arah, seorang pesilat juga mempunyai satu titik tumpu tepat di tengahnya.
Arah langkah menurut delapan penjuru mata angin dalam cabang bela diri pencak silat, dilakukan searah jarum jam seperti dikutip dari buku Pedoman Pembinaan Latihan Olahraga Pencak Silat (1989) oleh Januarno.
Gerakan arah tersebut dimulai dari mundur arah belakang, serong kiri belakang, kemudian samping kiri, serong kiri depan, maupun arah depan. Lalu, gerakan berlanjut dengan arah serong kanan depan, menuju samping kanan, hingga berakhir pada arah serong kanan belakang.
Biasanya ketika melakukan gerakan menuju sebelah kiri maka tumpuan berada di kaki kanan dengan posisi badan menghadap pada sisi tersebut.
Sebaliknya ketika gerakan langkah menuju sebelah kanan, maka kaki kiri menjadi tumpuan sekaligus arah posisi badan.