Air mineral menjadi minuman paling umum. Air mineral menjadi solusi untuk menjaga kesehatan tubuh, mengembalikan cairan tubuh dan mampu mencegah dehidrasi. Lantas apa bedanya dengan minuman berenergi? Keduanya sama-sama bisa menghilangkan dahaga serta bisa mengganti cairan tubuh.
Dilansir laman healthmeup.com, pakar diet Sunita Roy Chowdhary menerangkan perbedaan air mineral dengan minuman berenergi serta beberapa minuman dan pengaruhnya pada tubuh.
Air mineral
Air mineral bisa mengatasi dehidrasi. Namun juga bisa menyebabkan perut kembung sehingga dapat menekan rasa haus dan memiliki keinginan untuk terus minum. Tak hanya itu, air mineral tidak mengandung karbohidrat atau elektrolit.
Minuman berenergi
Minuman berenergi lebih baik dalam mengatasi hidrasi ketimbang air mineral. Pasalnya, minuman ini memiliki daya serap yang baik karena kandungan isotonik di dalamnya. Isotonik sendiri berperan menggantikan cairan yang hilang oleh keringat.
Minuman berkarbonasi
Minuman berkarbonasi memiliki kandungan kafein, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi. Minuman ini juga memiliki efek diuretik yang mampu meningkatkan pengeluaran urin. Selain itu, minuman berkarborasi juga menimbulkan efek kembung dan memberikan perasaan kenyang.
Jus
Jus hipertonik memiliki kandungan karbohidrat atau glukosa yang banyak. Minuman ini memang bergizi, namun bukan pilihan tepat untuk mengatasi hidrasi.