in

Pengiriman Cumi-cumi ke Luar Angkasa untuk Meningkatkan Kesehatan Manusia

Bayi cumi-cumi bobtail Hawaii yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Foto: AP

Sebanyak 128 cumi-cumi bobtail Hawaii yang dibesarkan di University of Hawaii’s Kewalo Marine Laboratory dikirim ke luar angkasa pada 3 Juni 2021. Pengiriman cumi-cumi dalam misi SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk kebutuhan penelitian.

Peneliti Jamie Foster, dari University of Hawaii tengah mempelajari kemungkinan penerbangan luar angkasa mempengaruhi cumi-cumi selama beberapa minggu. Kemudian cumi-cumi akan kembali ke Bumi pada Juli 2021.

Cumi-cumi disebut memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri alami yang membantu mengatur bioluminesensi manusia. Misi itu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan manusia selama misi luar angkasa yang terbilang panjang.

Menurut peneliti dari Universitas Hawaii, Margaret McFall-Ngai, saat astronaut berada dalam gravitasi rendah, hubungan tubuh manusia dengan mikroba disebut berubah.

“Kami telah menemukan bahwa simbiosis manusia dengan mikrobanya terganggu dalam gaya berat mikro, dan Jamie telah menunjukkan hal itu pada cumi-cumi. Dan, karena ini adalah sistem yang sederhana, dia bisa mengetahui apa yang salah,” ungkap McFall-Ngai dikuti dari AP, Rabu (23/6/2021).

Foster kini menjadi peneliti utama pada program NASA untuk meneliti bagaimana gaya berat mikro mempengaruhi interaksi antara hewan dan mikroba.

“Ketika astronaut menghabiskan lebih banyak waktu di luar angkasa, sistem kekebalan mereka menjadi apa yang disebut disregulasi. Itu tidak berfungsi dengan baik. Sistem kekebalan mereka tidak mengenali bakteri dengan mudah. Mereka terkadang sakit,” ungkap Foster.

Lebih lanjut Foster mengatakan, ia memahami kondisi yang terjadi pada cumi-cumi di luar angkasa dapat membantu memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi astronaut.

“Ada aspek sistem kekebalan yang tidak bekerja dengan baik di bawah penerbangan luar angkasa jangka panjang,” paparnya.

Foster menjelaskan jika manusia ingin menghabiskan waktu di bulan atau di Mars, maka harus mempersiapkan fisiknya. Langkah itu dilakukan agar para manusia nantinya bisa menjalankan misinya dengan selamat.

Dilansir The Guardian, laboratorium Kewalo Marine membiakkan cumi-cumi untuk proyek penelitian di seluruh dunia. Hewan-hewan kecil itu berlimpah di perairan Hawaii dan panjangnya sekitar 7,6 cm seperti orang dewasa.