Kehidupan dinosaurus kemungkinan sudah mulai degradasi sekitar 10 juta tahun sebelum serangan meteor yang selama ini diduga kuat sebagai penyebab kepunahannya. Kesimpulan ini didapat dari penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Nature pada Selasa (29/6/2021).
Penelitian ini mengevaluasi data dari fosil 1.600 dinosaurus yang ditemukan di Bumi untuk menggambarkan seberapa banyak spesies tertentu jenis karnivor dan herbivor terdapat pada era akhir Cretaceous.
Meteor Chicxulub yang menghantam daerah bernama semenanjung Yucatan di Meksiko sekitar 66 juta tahun yang lalu diduga penyebab utama kepunahan era Cretaceous-Paleogene. Saat itu terjadi diperkirakan sepertiga kehidupan di Bumi lenyap, termasuk dinosaurus.
Peneliti senior dari University of Montpellier’s Institute of Evolutionary Science, Fabien Condamine menjelaskan timnya menelusuri kepunahan enam keluarga dinosaurus yang terdiri dari hampir 250 spesies berbeda.
“Kita punya puncak keanekaragaman sekitar 76 juta tahun yang lalu. Kemudian ada kepunahan yang berlangsung selama 10 juta tahun – itu lebih dari seluruh durasi genus Homo,” ungkap Fabien Condamine, dilansir AFP, Selasa (29/6/2021).
Penelitian menemukan dua penjelasan terkait penyebab hal ini yang didapat dari catatan fosil dan perkiraan komputer.
Salah satu penjelasannya bahwa kepunahan dinosaurus berhubungan dengan menurunnya iklim global sekitar 75 juta tahun yang lalu. Saat itu disebut suhu turun hingga delapan derajat Celcius.
Condamine mengatakan dinosaurus telah beradaptasi dengan iklim mesothermal, hangat dan lembab, yang telah berlangsung selama puluhan juta tahun sepanjang waktu mereka di Bumi.
“Dengan penurunan suhu yang kuat, sama seperti hewan besar lainnya, mereka kemungkinan tidak dapat beradaptasi,” ungkapnya.
Penjelasan penyebab kepunahan kedua terkait beda waktu dampak pada dinosaurus jenis herbivor dan karnivor. herbivor kemungkinan mengalami masa kepunahan lebih cepat dua juta tahun sebelum karnivor.
“Jadi kepunahan herbivor, yang merupakan mangsa, kemudian mempengaruhi kepunahan karnivor,” kata Condamine.
Penelitian ini menyimpulkan perubahan iklim global dan berkurangnya keanekaragaman herbivor yang menyebabkan kepunahan dinosaurus yang lambat. Namun disebut juga berbagai spesies tidak dapat pulih setelah serangan meteor.