in

Uniknya Cara Dinosaurus Bernafas Seperti Tengah Isap Vape

Rekonstruksi kehidupan Heterodontosaurus tucki. Dinosaurus seukuran kalkun bernapas sambil mengeluarkan uapdi era Jurassic. Foto: Live Science

Temuan terbaru dinosaurus menggambarkan makhluk purba itu menyemburkan uap saat bernapas, seperti sedang mengisap vape. Namun kenyataannya, dinosaurus itu sebenarnya sedang bernapas di pagi yang dingin pada era Jurassic.

Menariknya, cara bernapas dinosaurus bernama Heterodontosaurus tucki itu berbeda dengan dinosaurus lainnya. Hal ini terungkap dari kekhasan tulang rusuk dan tulang dada dalam kerangka fosil Heterodontosaurus tucki yang sangat terpelihara dengan baik.

Heterodontosaurus tucki merupakan dinosaurus pemakan tumbuhan. Heterodontosaurus tucki seperti kalkun atau dinosaurus ornithischia, yakni kelompok dinosaurus dengan struktur pelvik yang mirip unggas seperti dinosaurus berparuh bebek, dinosaurus berjumbai seperti Triceratops, dan dinosaurus lapis baja seperti Ankylosaurus.

Dinosaurus ini berukuran sekitar 1 meter, yang diukur dari hidung sampai ekor. Berdasar pemindaian sinar-X terhadap fosil Heterodontosaurus tucki yang ditemukan di Eastern Cape Afrika Selatan pada tahun 2009, peneliti dapat merekonstruksi kerangka secara digital dalam 3D.

Hasil pemodelan yang dibuat peneliti mengungkap fitur kerangka Heterodontosaurus tucki berbeda dengan ornithischia. Tulang rusuk dan pinggul Heterodontosaurus tucki dihubungkan oleh otot yang membantunya bernapas dengan cara yang berbeda dari dinosaurus lain, yakni melalui ekspansi dada dan perutnya.

Menurut Museum Sejarah Alam di London, sekitar 200 juta tahun lalu selama periode Jurassic awal (200 juta hingga 145 juta tahun yang lalu), Heterodontosaurus tucki hidup berkeliaran di tempat yang sekarang menjadi Afrika Selatan.

Heterodontosaurus tucki merupakan salah satu spesies paling awal yang termasuk dalam kelompok ornithischia.

Menurut para peneliti dalam laporan di jurnal eLife edisi 6 Juli 2021, Heterodontosaurus tucki dapat memberi petunjuk tentang evolusi fitur yang umum di antara ornithischia tetapi berbeda dari dinosaurus lain.

Karena kerangka Heterodontosaurus tucki hampir lengkap, ahli paleontologi menemukan sekelompok kecil tulang rusuk perut yang disebut gastralia.

“Tulang rusuk ini ditemukan pada buaya dan reptil modern lainnya dan berperan dalam respirasi, tetapi sebelumnya tidak diketahui pada dinosaurus ornithischia,” ungkap Viktor Radermacher, penulis utama studi, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Minnesota di Minneapolis.

“Gastralia dianggap tidak ada pada semua ornithischia, tetapi kami menunjukkan bahwa mereka mempertahankannya untuk periode yang sangat singkat dari evolusi awal mereka,” imbuh Radermacher, dilansir Live Science, Sabtu (10/7/2021).

Heterodontosaurus tucki juga memiliki rusuk berbentuk dayung dan pelat tulang dada memanjang, yang dapat bergerak dengan tulang rusuk yang menempel pada tulang dada untuk memudahkan pernapasan.

“Fitur seperti itu hilang pada generasi ornithischia berikutnya,” beber Radermacher.

Ini memberitahu kita bahwa anggota awal kelompok ini melakukan sesuatu yang sangat berbeda dengan tubuh mereka.

Cara Bernapas

Mamalia bernapas dengan mengembangkan dan mengontraksi paru-paru dengan bantuan organ yang disebut diafragma yang mendorong udara masuk dan keluar.

Burung, garis keturunan modern dinosaurus theropoda menggunakan metode yang berbeda, di mana jaringan kantung udara mendistribusikan oksigen dengan mengalirkannya dalam satu lingkaran melalui paru-paru dan tubuh burung.

Ahli paleontologi yang sebelumnya merekonstruksi anatomi internal dinosaurus yang punah menemukan bukti kantung udara yang serupa, menunjukkan bahwa sebagian besar dinosaurus bernapas seperti burung modern.

Namun anatomi Heterodontosaurus tucki menunjukkan bahwa dinosaurus ini memiliki cara bernapas yang berbeda. Jenis pernapasannya menyerupai pernapasan reptil tertentu.

Dengan melenturkan otot-otot yang menghubungkan gastrolia dan panggul, dan pelat sternum dan dayung tulang, dinosaurus akan menghirup udara dengan menggembungkan perut dan dadanya, dan kemudian mengendurkan otot-otot itu untuk mendorong udara keluar, menurut studi baru.

“Buaya bernapas menggunakan dada, perut, dan otot-otot yang benar-benar aneh di tubuh mereka. Sementara kadal bernapas dengan melebarkan dan mengecilkan seluruh tubuh mereka dan bahkan kadang-kadang leher,” beber Radermacher.

Pterosaurus, yang merupakan sepupu reptil terbang dinosaurus, memiliki beberapa fitur dada bertulang yang menyerupai Heterodontosaurus tucki. Ini mengisyaratkan bahwa pterosaurus mungkin juga bernapas dengan dada dan perut mereka, tambahnya.

Untuk diketahui, pterosaurus, buaya, dan dinosaurus semuanya termasuk dalam kelompok archosaur. Sebelum penemuan ini, beberapa ilmuwan menduga bahwa ornithischia mungkin bernapas berbeda dari dinosaurus lain.

“Spesimen Heterodontosaurus tucki yang terpelihara dengan baik ini adalah potongan teka-teki yang hilang untuk mengkonfirmasi hipotesis itu,” papar Radermacher.