in

Lima Kuliner Indonesia Peninggalan Belanda yang Masih Populer Hingga Kini

Tidak semua makanan Indonesia berasal dari Tanah Air. Ada beberapa makanan yang terinspirasi dari makanan dari negara lain. Beberapa di antaranya ada makanan peninggalan Belanda yang telah menjajah Indonesia selama 3,5 abad.

Bahkan berbagai penganan asli Belanda itu masih bertahan dan populer hingga saat ini. Bahkan penamaan yang diberikan pun mirip dengan aslinya. Berikut lima kuliner peninggalan Belanda yang hingga kini masih populer di Indonesia:

Semur

Menurut The Javanese, istilah semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu smoor yang berarti rebusan. Di Belanda, smoor merupakan olahan daging yang direbus bersama tomat dan bawang dalam waktu lama. Sementara di Indonesia, smoor berkembang dari bahan dasar daging sapi yang direbus bersama tomat dan bawang menjadi masakan kaya bumbu dengan berbagai bahan dasar.

Sup Brenebon

Sup brenebon merupakan sup berbahan kacang merah yang cukup populer di daerah-daerah timur Indonesia. Menurut pakar kuliner Hindia Belanda, Jeff Keasberry, makanan ini diadaptasi dari bruine bonensoep asal Belanda. Sup brenebon memiliki kuah bening, sedangkan bruine bonensoep berkuah kental karena dicampur dengan krim.

Perkedel

Beberapa daerah menyebut penganan ini dengan begedel. Perkedel merupakan gorengan khas Indonesia yang terbuat dari berbagai macam bahan. Tak hanya kentang tumbuk, perkedel bisa dibuat dari tahu, ikan, jagung, dan bahan lainnya. Di Belanda, perkedel terbuat dari kentang dan daging yang disebut frikadeller. Pada dasarnya, Belanda juga mengadaptasi olahan gorengan daging cincang asal Denmark.

Klappertaart

Di Belanda, Klappertaart acapkali dijadikan sebagai hidangan penutup yang muncul. Mulanya sendiri hidangan ini kerap diolah pada masa penjajahan Belanda. Tart kelapa ini sendiri kemudian menjadi kuliner khas dari Manado, Sulawesi Selatan yang terbuat dari terigu, susu, santan, gula, mentega, dan daging buah kelapa.

Lapis Legit

Lapis legit merupakan satu penganan manis yang biasa tampil dalam rijsttafel, jamuan gaya kolonial. Kue ini mirip dengan kue lapis Eropa, namun dengan tambahan rempah-rempah khas Asia Tenggara. Pada masa itu, lapis legit disebut spekkoek alias spekuk. Pembuatan lapis legit terinspirasi dari kue Belanda dengan bahan lokal asli Indonesia. Kue lapis legit dibuat dari berbagai macam rempah-rempah yang sangat disukai oleh orang Eropa di antaranya kapulaga, kayu manis, dan cengkeh.