in

Menaiki Feri dari Dover ke Calais: Kunjungan Lima Kota Tercantik di Prancis

Hanya 26 mil jarak antara Blighty dari tetangganya di Galia. Itu berarti Anda dapat menggabungkan keluarga Anda ke dalam mobil Anda dan naik feri di Dover, atau naik Eurotunnel dari Folkestone. Dan dalam waktu 90 menit Anda dapat turun di Calais.

Dari sana, Anda bisa berkendara sedikit lebih jauh ke kota-kota cantik. Inilah pilihan Haluan Lifestyle tentang kota-kota cantik di Perancis yang bisa dilalui hanya selintasan feri dari Dover ke Calais:

Arras

Ini adalah kota pasar abad pertengahan, terkenal dengan permadaninya. Kota ini hancur dalam perang tetapi dipulihkan dengan sangat baik sehingga Grand Place dan Place des Heros terlihat sangat bersejarah. Bangunan runcing Flemish, alun-alun kuno, restoran mewah, warisan yang kaya, dan suasana hidup yang damai berpadu untuk menawarkan pengalaman Flemish-Gallic yang menarik. Kunjungi museum seni rupa, Musée des Beaux-Arts (masuk €7,50) untuk melihat koleksi hiasan kereta kuda yang disumbangkan oleh Chateau de Versailles di Paris. Kota ini juga dikenal dengan terowongan bawah tanahnya, seperti Wellington Quarry tempat tinggal 1500 tentara selama Perang Dunia Pertama.

Boulogne-sur-Mer

Kota berbenteng cantik ini membentang dari Haut Ville (kota), dan menandai bagian kota yang paling indah yakni Vieux Ville (kota tua) kuno. Melihat ke atas, kubah katedral mendominasi cakrawala. Ini adalah jalan curam ke benteng, tetapi area berbatu ini cocok untuk nostalgia maupun romantisme dan sangat cocok untuk jalan-jalan yang tenang di sepanjang jalan setapak yang dipenuhi pepohonan. Pemandangan kota lama dan baru sangat indah. Salah satu daya tarik Boulogne untuk keluarga, terutama pada hari hujan, adalah Nausicaä, pusat kehidupan laut yang sensasional. Anda akan membutuhkan beberapa jam tetapi kegiatan dan pemandangan akan membuat anak-anak tetap terlibat.

Calais

Sekilas, sisi-sisi  jalan ini tampak tidak menarik. Tapi pandangan kedua mengungkap beberapa permata tersembunyi. Misalnya, di seberang balai kota yang megah terdapat Musée de la Seconde Guerre Mondiale, bekas bunker Jerman di Parc St Pierre. Bangunan itu memiliki 27 kamar dan ribuan artefak. Untuk sedikit tambahan, pergilah ke Museum Renda untuk koleksi gaun renda dan barang-barang dekoratif yang mempesona.

Pelabuhan ini memiliki pantai berpasir yang luas di mana du vin, du pain, dan du fromage menjadi tempat piknik yang ideal. Untuk sesuatu yang lebih gastronomis, secara mengejutkan, ada beberapa restoran luar biasa seperti Le Sole Meuniere yang menghadap ke cekungan kapal pesiar. Lainnya, yakni Aquar’aile, dengan duduk di atas blok flat sehingga Anda dapat makan dan menikmati pemandangan saluran dan menyaksikan kapal masuk melalui jendela dari lantai ke langit-langit.

Le Touquet-Paris-Plage

Anda tahu bahwa Anda memasuki kota tepi laut Le Touquet saat aspal berubah warna menjadi merah. Tidak seperti kota-kota Prancis lainnya, kata “kuno” dan “abad pertengahan” tidak memiliki tempat di sini. Resor ini terlalu muda untuk jalan berbatu dan benteng, dan ada kekurangan museum dan Katedral. Acara utamanya adalah Le Touquet itu sendiri–sebuah fenomena rekreasi bergaya di atas warisan bersejarah. Di belakang kota terdapat hutan yang sangat terawat dan di dalam jantungnya terdapat pusat berkuda, di mana Anda dapat menyewa kuda untuk berkeliaran di tengah malam di sepanjang pantai.

Lille

Terletak di tepi sungai Deûle dekat perbatasan Belgia, kota Flemish yang menyenangkan ini adalah ibu kota Flanders Prancis dan tempat kelahiran Charles de Gaulle. Semuanya dikemas dalam jaringan jalan berbatu abad ke-17 yang berkelok-kelok. Penduduk setempat memiliki dialek mereka sendiri yang sangat berbeda dengan bahasa Prancis, dan bir mereka sendiri dengan nama yang sama.

Berbelanja di pasar buku terbuka di Vieille Bourse (halaman bursa lama) seperti juga berbagai gerai pakaian desainer dan butik yang spektakuler di tempat lain. Anda akan menemukan desainer seperti Hermès, Louis Vuton, dan Lacoste di rue de la Grande Chaussée dan butik-butik kecil karya desainer individu di jalan tertua Lille, rue de la Monnaie, yang dinamai sesuai nama kerajaan. Jika Anda tiba di sana pada bulan September, Anda akan melihat La Braderie, pameran jalanan tahunan di mana ribuan pedagang datang untuk berbelanja atau menjual dan berpesta.

Kebetulan, kota ini memiliki galeri seninya sendiri, yakni Palais des Beaux Arts, yang dianggap terbesar kedua setelah Louvre di Paris.