in

Ternyata Machu Picchu Telah Dibangun Lebih Dulu dari yang Tercatat Sejarah

Kawasan Machu Picchu di Peru. Foto: AP

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa Machu Picchu dibangun beberapa dekade lebih awal.Machu Picchu adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia yang berada di puncak gunung di Peru Selatan.

Menurut catatan sejarah yang ditulis orang Spanyol pada periode setelah penaklukan Machu Picchu menyebut bahwa situs kuno itu disebut dibangun antara 1440 dan 1450.

Namun dalam sebuah studi baru, peneliti mengungkap jika Machu Picchu ternyata dibangun dan dihuni beberapa dekade lebih awal dari yang diyakini sebelumnya. Hasil tersebut terungkap berdasarkan penanggalan radiokarbon baru dari sisa-sisa manusia yang ditemukan pada situs arkeologi.

“Machu Picchu adalah situs arkeologi paling terkenal di dunia, tetapi perkiraan dan lama pendudukannya didasarkan pada catatan sejarah kontradiktif yang ditulis oleh Spanyol,” ungkap Richard Burger, arkeolog dan antropolog dari Universitas Yale di Connecticut, dikutip Live Science, Rabu (4/8/2021).

Studi baru tentang waktu dibangunnya situs kuno Machu Picchu ini telah dipublikasikan, Selasa (3/8/2021) di jurnal Antiquity. Studi menyebut, Machu Picchu dibangun di ketinggian hampir 2.430 meter di punggung pegunungan Cordillera Timur Peru.

Situs kuno tersebut ditinggalkan pada tahun 1530-an setelah invasi Spanyol dan kemudian menjadi populer dan dikenal sebagai ‘Kota Inca yang Hilang’.

Hiram Bingham dari Universitas Yale memimpin ekspedisi ke situs tersebut pada tahun 1911 dan 1912, dan situs tersebut menjadi terkenal di dunia dalam beberapa dekade berikutnya sebagai ikon peradaban Inca.

Dalam studi baru ini menjelaskan bahwa saat itu para arkeolog berpikir Machu Picchu dibangun sebagai perkebunan untuk kaisar Pachacuti, seorang penguasa turun temurun yang lahir di Cuzco, ibu kota Inca yang sekarang disebut Peru tenggara.

Berdasarkan dokumen Spanyol, Machu Picchu kemudian dibangun sekitar tahun 1438, setelah Pachacuti naik ke tampuk kekuasaan dan mulai memperluas kekaisaran ke wilayah terdekat. Tetapi dalam studi baru, Burger bersama rekan-rekannya pun menelusuri lagi jejak peradaban Machu Picchu.

Ia memeriksa sisa-sisa 26 orang yang diyakini sebagai pelayan. Kerangka tersebut ditemukan dalam ekspedisi Bingham pada tiga kuburan di Machu Picchu.

“Metode radiokarbon modern memberikan dasar yang lebih baik untuk memahami kronologi Inca daripada catatan sejarah yang kontradiktif,” beber Burger.

Analisis terbaru tersebut kemudian mengungkapkan bahwa Machu Picchu sudah dihuni setidaknya sejak 1420 hingga 1530 atau beberapa dekade lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sementara itu Dennis Ogburn, antropolog dan arkeolog di University of North Carolina di Charlotte, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa perbedaan beberapa dekade akan berimplikasi pada pemahaman sejarah Inca.

“Kronologi Inca menunjukkan tak hanya seberapa cepat kerajaan mereka berkembang tetapi juga berapa lama mereka harus mengkonsolidasikan kendali atas provinsi yang mereka taklukan,” ujarnya.