in

Terungkap Pemicu Rotasi Bumi Melambat

Ilustrasi Rotasi Bumi Melambat. Foto: Net

Pemicu rotasi Bumi melambat dan tidak konstan akhirnya terungkap oleh ahli dari Nasal Observatory Amerika Serikat (AS). Pemicunya diungkap berdasarkan pengamatan sejak tahun 1973 hingga 2008.

Ahli menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor baik dari dalam maupun luar Bumi yang menyebabkan rotasi Bumi semakin melambat. Kekuatan di dalam planet Bumi seperti angin di permukaan dinilai mempengaruhi cara Bumi berputar, serta proses yang menyebabkan tarikan gravitasi benda lain.

Sehingga ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap kecepatan rotasi Bumi. Hasilnya akan berdampak pada rotasi yang dapat mempercepat atau melambat, tergantung dari beberapa faktor seperti:

  1. Efek efek pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gravitasi Bulan
  2. Gerakan kopling inti dari mantel Bumi di dalam inti Bumi
  3. Keseluruhan distribusi massa planet Bumi
  4. Aktivitas seismic
  5. Pencairan es dan gletser
  6. Cuaca
  7. Kondisi lautan
  8. Kondisi medan magnet Bumi

Dikutip dari Science Focus, Bumi sebenarnya melambat sehingga panjang hari menjadi meningkat rata-rata sekitar 1,8 milidetik per abad. Itu artinya selama 600 juta tahun waktu dalam sehari berlangsung hanya 21 jam.

Pada tahun 2020, para ilmuwan membuktikan penemuan yang dianggap mengejutkan. Mereka menemukan, rotasi Bumi tidak melambat melainkan malah berputar lebih cepat.

Kini percepatan ini tak pernah terjadi selama 50 tahun terakhir. Bahkan tahun 2020 mencatat rekor sebab memiliki hari terpendek selama 28 hari.

Namun peneliti belum sepenuhnya meyakini apa yang menyebabkan peningkatan rotasi Bumi ini. Beberapa memprediksi peningkatan rotasi Bumi ini disebabkan oleh pencairan gletser selama abad 20.

Dikutip dari Forbes, sebagian lagi menduga adanya percepatan rotasi terjadi sebab akumulasi air dalam jumlah besar di berbagai danau di Bumi belahan utara.

Meskipun demikian, para ahli memprediksi bahwa percepatan rotasi ini akan berdampak dapat rotasi yang mulai melambat lagi di masa depan. Hal ini disebut akan berdampak serius untuk teknologi seperti GPS, telepon pintar, komputer dan jaringan komunikasi yang bergantung pada sistem waktu yang sangat akurat.