David NOAH membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Sang keybordis mengatakan bahwa ia tidak melakukan penggelapan uang pinjaman dari Lina karena semua uang telah masuk ke rekening perusahaan.
Bersama kuasa hukumnya, Hendra Prawira Senjaya, David menegaskan bahwa dirinya hanya menjadi jembatan antara perusahaan dengan Lina selaku direktur komunikasi.
David mengaku sekadar menolong proyek yang sedang digarap perusahaan untuk mendapatkan investor.
“Jadi waktu itu sahabat saya minta tolong kepada saya karena dia ada beberapa proyek ke depan, dan saya juga sudah cek proyeknya, itu memungkinkan dan dia minta tolong karena perusahaannya sulit dan terus bersama-sama kami datang ke Lina dan saya berterima kasih Lina mau bantu, jadi bukan atas nama pribadi saya, tapi bersama tim,” kata David dalam jumpa pers virtual pada Jumat (13/8).
Walau demikian David mengaku menemui Lina bersama kawannya yang selanjutnya menjadi investor dalam proyek tersebut. Namun, proyek yang mereka jalankan terpaksa terhenti akibat pandemi Covid-19.
Fatalnya, beberapa rekan dalam proyek tersebut juga menghilang sehingga David harus menghadapi tuntutan investor yang dalam hal ini adalah Lina.
Walau David bukan direktur utama perusahaan tersebut, namun dengan semampunya, ia akan mengembalikan uang Lina sesuai perjanjian dengan perusahaan.
“Dengan uang seada-adanya saya mediasi [ke Lina], saya menawarkan [uang] setengah miliar, tolong diterima ini uang saya pribadi, tapi ditolak karena hitungannya memang lebih besar,” demikian David.