Eks manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, tutup usia pada Senin (17/08/21) di Rumah Sakit Wahidi Sudirohusodo, Makassar. Andi Darussalam meninggal dunia di usianya yang ke-70 tahun karena sakit.
Kabar berpulangnya Andi Darussalam diketahui dari unggahan sejumlah akun resmi klub, salah satunya Arema FC. Melalui akun resmi twitter-nya, Arema FC mengabarkan jika pria yang akrab disapa ADS itu telah wafat.
“Selamat jalan Puang, selamat jalan Bang, dedikasi Bang Andi tercatat sepanjang waktu dalam eksistensi Arema dalam sepak bola Indonesia. Kami akan terus mendoakan dan mengenangmu. Semoga Husnul Khotimah,” tulis Arema FC pada akun twitter-nya.
Nama Andi Darussalam besar oleh tanah kelahirannya, Makasaar. Ia tercatat pernah menjadi pengurus Makassar Utama yang kala itu mentas di era Liga Galatama. Namanya semakin harum setelah dia didapuk menjadi menjadi manajer Timnas Indonesia saat timnas melakoni Piala Kemerdekaan 1988.
Selain itu, Andi Darussalam juga pernah diberi tanggung jawab memimpin Timnas Indonesia menghadapi putaran final Piala Asia di Jakarta, tahun 2007 serta Piala AFF 2010.
Andi Darusallam Tabusalla lahir di Surabaya pada 25 Agustus 1950. Ia mulai berkarir di dunia olahraga pada tahun 1970-an ketika mendapat amanah menjadi wakil ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jakarta Raya.
Dari tangan dinginnya, ia sukses melahirkan banyak pecatur hebat di Indonesia seperti Utut Adianto (alm), Edi Handoko, dan banyak pecatur nasional lainnya yang lahir dari hasil binaannya.
Kecintaannya terhadap dunia olahraga yang membawanya ke dunia sepak bola. Andi pernah menjabat sebagai pembantu umum, saat klub Makassar Utama lahir.
Suami Andi Tenriangka Yasin Limpo ini juga menjadi penghubung Makassar Utama dengan Liga Sepak Bola Utama (Galatama).
Andi Darussalam pun mulai melebarkan kemampuannya untuk memberikan kontribusi ke Timnas Indonesia, sebagai manajer. Dirinya menemani Timnas Indonesia tampil di Piala Kemerdekaan 1988, serta ke putaran final Piala Asia di China tahun 1990.