in

Ahli: Pembangunan Indonesia Bergantung Pemberdayaan Ragam Hayati

Kerapatan vegetasi di hutan Nantu membuat kanopi hutan hujan tropis cukup padat, salah satu keanekaragaman hayati Indonesia. Foto: Kompas

Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang begitu besar. Karenanya, itu salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia yakni terkait upaya pemberdayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki.

Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti dan Ahli Kajian Mikrobiologui dan Biodiversitas, Prof. Dr. Endang Sukara dalam acara LIPI Sarwono Award XIX, Senin (23/8/2021). Menurut Prof. Endang, pembangunan berkelanjutan Indonesia bergantung pemberdayaan keanekaragaman hayati.

“Tantangan besar yang kita hadapi sehubungan dengan kekayaan alam dan sumber daya alam hayati, itu pastinya kita masih sangat jauh dari kata cukup untuk bisa membaca keanekaragaman hayati itu sampai ke genetik molekuler atau metabolit-metabolit yang dihasilkan,” jelas Prof. Endang.

Prof. Endang menilai, tanpa mengetahui material genetik dan metabolik dalam keanekaragaman hayati yang dihasilkan oleh makhluk hidup, mungkin manusia tidak akan bisa mendapatkan manfaat yang lebih.

Lebih lanjut, Prof. Endang menyebut bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa sehingga harus diikuti oleh ilmu pengetahuan di dalamnya.

Karena keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan masa depan Indonesia, maka penelitian harus dilakukan agar mampu mendapatkan manfaat yang baik tanpa merusak lingkungan.

“Oleh karena itu, harus dikonservasi. Harus dilakukan studi yang mendalam,” kata Prof. Endang.

Prof. Endang yakin bahwa keanekaragaman hayati memang harus diteliti agar dapat mengetahui apa manfaatnya untuk keberlangsungan kehidupan.

Sebab, setelah dilakukan penelitian, akan muncul nilai keanekaragaman hayati yang bisa berguna tidak hanya bagi orang Indonesia tetapi juga untuk seluruh dunia.

Prof. Endang merupakan sosok penting dalam lembaga dan organisasi ilmiah, serta telah menerima banyak penghargaan selain penghargaan LIPI Sarwono Award ke-19 yang diterimanya baru-baru ini di tahun 2021.

Salah satu penghargaan miliknya yang paling fenomenal adalah International Alumnus of The Year dari University of Queensland tahun 2014. Penghargaan tersebut diberikan atas kiprahnya dalam kajian biodiversitas dan konservasi di Indonesia.