Pebulutangkis nomor 2 dunia, Viktor Axelsen memutuskan meninggalkan Denmark dan pindah ke Dubai setelah penampilannya yang luar biasa di Olimpiade Tokyo 2020.
Viktor Axelsen bisa dikatakan pahlawan bagi Denmark. Sebab, dia berhasil mengakhiri penantian 25 tahun Denmark untuk memenangkan medali emas sektor tunggal putra di Olimpiade.
Axelsen menjadi pebulutangkis kedua yang meraih emas sejak Poul-Erik Hoyer Larsen yang memenangkannya pada Olimpiade Atalanta 1996.
Setelah keberhasilannya tersebut, Axelsen memberikan kabar mengejutkan mengenai kariernya. Dilansir dari Badminton Europe, Axelsen resmi meninggalkan Pusat Tim Nasional Denmark yang berlokasi di Brondby.
Axelsen tidak hanya meninggalkan timnas yang sudah dibelanya sejak usianya masih 16 tahun tersebut, dia juga meninggalkan negara tercintanya, Denmark, untuk memulai kehidupan baru di Dubai, Qatar.
Kepindahan Axelsen ke salah satu kota termegah di Timur Tengah tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua Bulutangkis Denmark, Tore Vilhelmsen kepada TV 2 SPORT Denmark.
“Viktor ada di Dubai dan dia ingin menjalani latihan hariannya di Dubai. Dengan demikian, dia tidak lagi menjadi bagian dari latihan reguler tim nasional di Brøndby,” beber Vilhelmsen.
Secara terpisah, Axelsen mengatakan bahwa dirinya akan menjelaskan langsung lewat pernyataan resmi mengenai keputusannya pindah ke Dubai.
“Akan ada komentar mendalam ketika kami telah mengadakan pertemuan dengan semua orang yang terlibat, untuk menghormati kedua belah pihak,” beber Viktor Axelsen kepada TV 2 SPORT.
Keputusannya menetap di Dubai tersebut akan berlangsung lama. Pasalnya, Axelsen memboyong keluarga kecilnya bukan sekedar berlibur namun juga menjalani latihan di Nad Al Sheba Sports Complex di Dubai.
Axelsen sendiri menyadari bahwa dia bakal menuai kritik setelah pengumuman mengejutkan ini, namun Axelsen harus mencari lingkungan baru yang lebih baik, terutama untuk kesehatannya.
Dalam postingan Facebook baru-baru ini, pebulutangkis berusia 27 tahun ini menyoroti perjuangan yang dia hadapi saat berlatih di Denmark
Axelsen mengaku keberatan jika harus membawa keluarganya tampil di depan umum usai meraih kesuksesan seperti di Olimpiade 2020.
Jarak yang jauh dari rumahnya di Denmark dan Asia ketika dia harus menghadiri turnamen juga memicu masalah alergi bagi Axelsen. Alerginya tersebut ternyata dipengaruhi oleh cuaca di musim panas di Denmark.