in

Paralimpiade Tokyo 2020 Usai, Indonesia Ukir Catatan Terbaik

Indonesia tampil sip di Paralimpiade Tokyo 2020. Foto: Getty Images

Perjuangan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 telah usai yang digelar tahun ini. Kontingen Indonesia mengukir catatan terbaik dalam sejarah keikutsertaan di Paralimpiade.

Indonesia meraih sembilan medali di Paralimpiade Tokyo 2020. Rinciannya adalah dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Medali emas semuanya dipersembahkan lewat cabang bulutangkis. Pertama lewat Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah di sektor ganda putri dan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila di ganda campuran.

Medali perak pertama kali persembahkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang angkat berat. Itu sekaligus menjadi medali pertama yang didapatkan Indonesia pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Cabang bulutangkis kemudian menyusul dengan menyumbang dua medal perak. Adalah Dheva Anrimusthi dari sektor tunggal putra dan Leani Ratri Oktila di tunggal putri yang mempersembahkan perak.

Saptoyoga Purnomo menjadi atlet dari cabang atletik yang mempersembahkan medal perunggu di nomor lari 100 meter. David Jacobs dari tunggal putra tenis meja juga ikut menyumbang medal perunggu.

Bulutangkis juga ikut menyumbang medali perunggu. Ada dua perunggu yang disumbangkan oleh Suryo Nugroho di tunggal putra SU5 dan Fredy Setiawan di tunggal putra SL4.

Paralimpiade pertama bergulir pada 1960 di Roma Italia. Indonesia baru ambil bagian pada Paralimpiade musim panas di Toronto, Kanada, tahun 1976.

Indonesia berada di posisi ke-26 pada klasemen perolehan medali. Ada dua emas yang diraih lewat Itria Dini (lempar lembing) dan Syarifuddin (boling lapangan).

Satu perak diraih oleh Ashari dari sektor lari 100 meter putra. Itria Dini juga menyumbang medali perunggu di sektor tolak pelur, kemudian ada Saneng Hanafi menyuban dua medali perunggu dari sektor lempar cakram dan lempar lembing.

Berikut rekam jejak medali Indonesia di Paralimpiade:

  • 1976: 2 emas, 1 perak, 3 perunggu
  • 1980: 2 emas, 0 perak, 4 perunggu
  • 1984: 0 emas, 1 perak, 1 perunggu
  • 1988: 0 emas, 2 perak, 0 perunggu
  • 1992: Absen
  • 1996: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu
  • 2000: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu
  • 2004: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu
  • 2008: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu
  • 2012: 0 emas, 0 perak, 1 perunggu
  • 2016: 0 emas, 0 perak, 1 perunggu
  • 2020: 2 emas, 3 perak, 4 perunggu