Seekor burung Lyrebird yang diberi nama Echo bisa menirukan suara tangisan bayi. Burung itu dirawat di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia.
Suara itu memang bukan suara asli Echo. Sebab dia diperkirakan berlatih sendiri untuk meniru suara tangisan bayi manusia.
Kebun Binatang Taronga mengunggah video burung unik itu dan menarik perhatian banyak warganet di Twitter pada 30 Agustus 2021.
“Anda pasti belum pernah mendengar, burung lyrebird Echo kami memiliki kemampuan LUAR BIASA untuk meniru berbagai suara – termasuk tangisan bayi,” ujarnya, dilansir Live Science.
Menurut pengawas unit burung di Kebun Binatang Taronga, Leanne Golebiowski, Echo yang kini berusia tujuh tahun memiliki kemampuan meniru beberapa suara seperti bor listrik, alarm kebakaran dan suara pengumuman evakuasi di kebun binatang, dikutip dari The Guardian.
Sekitar setahun 2020, Echo mulai menirukan suara tangisan bayi. Namun, tidak jelas berapa lama dia dilatih buat menyempurnakan suara itu, karena kebun binatang itu ditutup sementara.
“Saya hanya bisa berasumsi bahwa dia menirunya dari tamu kami,” ujar Leanne.
Leanne memperkirakan Echo menyempurnakan suara serupa tangisan bayi selama lockdown. Echo adalah seekor burung lyrebird (Menura novaehollandiae). Burung yang hidup di daratan Australia itu dinamai Echo sesuai dengan bentuk ekornya selama proses kawin.
Ekornya terlihat seperti alat musik lyre seperti kecapi, alat musik petik berbentuk U yang populer di Yunani kuno.
Lyrebird juga disebut sebagai burung yang memiliki keahlian dalam mimikri. Mereka dapat meniru hampir semua suara yang ada di sekitar mereka termasuk suara gergaji mesin sampai mesin mobil. Tidak hanya itu lyrebird juga dapat meniru gonggongan anjing dan suara burung lain.
Burung lyrebird jantan menggunakan bakat meniru suara buat menggaet lawan jenisnya. Selama musim kawin dari Juni hingga Agustus, burung lyrebird jantan dapat bersuara hingga empat jam sehari.
Bakat meniru suara itu membuat lyrebird dicap sebagai burung penipu. Burung lyrebird betina juga memiliki kemampuan untuk meniru suara, tetapi mereka melakukannya karena alasan lain yaitu sebagai bentuk pertahanan terhadap pemangsa, menurut laporan Australian Museum.