in

Makna Perilaku Serigala Kibaskan Ekor, Ternyata Menyapa Kawan

Serigala. Foto: Istimewa

Serigala sebagai hewan yang hidup di alam liar punya perilaku kerap mengibaskan ekornya. Mengibaskan ekor merupakan perilaku efektif serigala yang ditunjukkan oleh sebagian besar individu bawahan terhadap individu dominan.

Seorang peneliti senior di laboratorium domestikasi, Institut Etologi Konrad Lorenz, Universitas Kedokteran Hewan, Wina, Austria, Sarah Marshall-Pescini mengatakan, hal ini dilakukan khususnya selama reuni setelah perpisahan, karena serigala tidak selalu tinggal bersama kawanan mereka.

Terdapat kemungkinan mereka terpecah menjadi kelompok berburu yang lebih kecil atau bahkan berkeliaran sendiri.

“Sebagian besar waktu, Anda melihat mereka mengibaskan ekornya dengan apa yang disebut perilaku menyapa,” kata Sarah Marshall-Pescini, dilansir dari Live Science, Selasa (14/9/2021).

Namun Marshall-Pescini juga mengatakan, serigala tidak mengibaskan ekor mereka hanya untuk menyapa.

Menurut Layanan Taman Nasional Amerika Serikat, kawanan serigala biasanya mencakup pasangan kawin jantan-betina yang memimpin keturunannya, termasuk serigala dewasa yang tidak kawin.

Pasangan serigala yang sedang berkembang biak berada di hierarki tertinggi. Hierarki selanjutnya ditempati oleh serigala dengan usia yang lebih tua.

Perilaku mengibaskan ekor tersebut merupakan salah satu dari banyak cara yang dilakukan serigala untuk mengkomunikasikan status mereka dalam kawanan.

Perlu diketahui bahwa serigala akan menjaga ekornya tetap rendah dan mengibaskannya dengan cepat untuk menunjukkan subordinasi.

Surbordinasi atau dominasi merupakan cara mudah bagi mereka guna menunjukkan serigala mana yang memiliki prioritas akses ke sumber daya, seperti makanan. Cara itu juga mampu membantu mereka untuk menghindari konflik dalam kawanan.

“Ini adalah cara untuk secara jelas mendefinisikan peran masing-masing dan tidak harus berdebat tentang hal-hal setiap kali mereka muncul,” tegas Marshall-Pescini.

Biasanya, serigala mengibaskan ekor dan dikombinasikan dengan menjilat bibir. Serigala bawahan akan mencoba menjilat bibir serigala yang lebih dominan. Kebiasaan ini bermula ketika mereka masih anak-anak dan ditinggalkan orang tua mereka untuk pergi berburu.

Anak serigala kemudian akan menyapa serigala yang lebih tua saat mereka kembali dengan mengibaskan ekor dan menjilat bibir untuk mendapatkan makanan.

Menjilat bibir secara otomatis akan menimbulkan perilaku regurgitasi pada serigala dewasa, sehingga perilaku menyapa bisa sekaligus membantu anak-anak mereka mendapatkan makanan.

Penyebabnya adalah, menurut International Wolf Center, Minnesota, sejak usia 3 minggu, anak serigala akan berhenti menyusui dan mulai makan daging yang dimuntahkan oleh kawanannya.

Menurut Web Keanekaragaman Hewan di Universitas Michigan, mereka akan beralih ke daging biasa ketika berusia 6,5 minggu, tetapi terus melakukan perilaku menjilat bibir dan mengibaskan ekor untuk menunjukkan status.