in

Studi: Stres Berat Picu Risiko Terkena Stroke

Ilustrasi stress di lingkungan kerja. Foto: iStockphoto

Stres berkepanjangan bisa memicu risiko sejumlah penyakit, termasuk hipertensi hingga stroke. Studi dalam jurnal American Heart Association (AHA) menyebut, saat hormon stres kortisol meningkat, risiko mengalami stroke, serangan jantung, dan penyakit lainnya lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami stres.

Ahli Jantung dan Profesor Kedokteran Baylor College of Medicine di Houston yang mewakili AHA, Glenn Levine mengatakan ada hubungan antara pikiran dan kesehatan jantung.

“Stres, frustasi, depresi, kemarahan, dan pandangan negatif tentang hidup tidak hanya membuat kita tak bahagia, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan umur panjang,” kata Levine, dilansir CNN.

Levine mengungkapkan bahwa kesehatan psikologis negatif seperti stres berkaitan erat dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Analisis ini juga dilihat melalui tes urine, dengan mengukur kadar hormon stres yang terkandung di dalamnya. Studi tersebut turut menguji tiga hormon yakni norepinefrin, epinefrin, dan dopamin.

Ketiga hormon ini mengatur sistem saraf otonom dan mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja seperti detak jantung, pernapasan dan tekanan darah.

Menjaga hati dan pikiran sangat dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah hipertensi. Hal ini juga baik diimbangi dengan pikiran dan pandangan positif dalam hidup.