in

Menyibak Teka-teki Temuan Bola Batu Unik di Makam Kuno

Salah satu bola batu yang ditemukan di sebuah makam kuno di pulau Sanday, di Kepulauan Orkney, Skotlandia. Foto: University of Central Lancashire

Dua bola batu unik yang memiliki permukaan halus ditemukan di sebuah makam kuno di pulau Sanday, di Kepulauan Orkney di utara daratan Skotlandia. Bola batu seukuran bola bisbol ini memang membuat penasaran para ahli. Untuk apa orang-orang di masa lalu membuat bola-bola batu itu?

Kini, ilmuwan mulai menyibak teka-teki di balik bola batu yang diperkirakan berusia 5500 tahun ini. Peneliti menyebut jika bola-bola itu terkait dengan praktik misterius di Inggris pada periode Neolitikum dan juga untuk tujuan artistik. Sebelumnya peneliti berasumsi jika bola digunakan sebagai senjata.

Mengutip Science Alert, Kamis (16/9/2021) arkeolog dari University of Central Lancashire, Inggris, Vicki Cummings mengungkap bahwa dua bola yang ditemukan terbuat dari batu hitam dan batu kapur yang berwarna lebih terang.

Kedua bola batu itu juga merupakan contoh awal dari benda-benda yang dipoles dengan halus.

“Kedua bola yang dipoles itu jauh lebih sederhana, tetapi tetapi merupakan objek yang indah,” kata Cummings.

Ia juga memaparkan, orang kala itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya karena cukup memakan waktu untuk memoles batu.

“Anda harus duduk dengan pasir, air, dan batu untuk mengerjakannya,” jelas Cummings.

Lebih lanjut, masing-masing bola ditemukan di sudut-sudut dua kompartemen berbeda di pemakaman. Sementara benda-benda lain, terutama potongan tembikar ditemukan di sepanjang dinding kompartemen.

Di dalam makam, arkelog juga menemukan sisa tulang manusia yang dikremasi di dekat pintu masuk di ruang pemakaman. Selain itu juga ada beberapa pisau sisik, yang dibuat dengan memecah kerikil pantai menjadi serpihan yang memiliki ujung tajam.

Kepulauan Orkney, tempat ditemukannya bola batu misterius itu sendiri berada di luar ujung paling utara daratan Skotlandia. Kepuluan tersebut memiliki banyak situs arkeologi, menunjukkan bahwa pulau tersebut berpenduduk.

“Kepulauan Orkney mungkin tampak terpencil, namun ketika Anda datang wilayahnya sangat kaya dan mudah diolah. Jadi saya pikir orang-orang Neolitik datang ke sini dan sukses,” terang Cummings.

Sementara itu, makam kuno dan pemakaman Neolitik yang arkeolog gali berada di dekat pantai yang rentan terhadap badai. Itu mengapa, peneliti harus berkejaran dengan waktu mencari tahu sebanyak mungkin sebelum situs rusak.

Makam sendiri sempat diselidiki pada 1980-an tetapi tidak mendalam. Baru selama penggalian terbaru yang memakan waktu sekitar empat tahun bisa mengungkap lebih banyak hal.

Peneliti bahkan menerapkan teknik arkeologi terbaru, termasuk membuat model fotogrametri tiga dimensi.

Analisis selanjutnya akan diteruskan untuk memberikan lebih banyak informasi tentang orang Neolitik di pulau tersebut.