in

Jazz Gunung Bromo 2021 Berlangsung dengan Prokes yang Ketat

Jazz Gunung Bromo 2021. Foto: Suarasurabaya.net.

Jumlah pengunjung acara musik Jazz Gunung Bromo 2021, dipangkas sebanyak 85 persen ketimbang Jazz Gunung Bromo 2019. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk menaati prokes selama pandemi.

Pendiri Jazz Gunung Indonesia Sigit Pramono menegaskan bahwa kapasitas maksimal Jazz Gunung sebelum pandemi 2.000 orang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setiap 25 orang pengunjung akan didampingi satu orang pendamping, sehingga pendamping bisa mengawasi pengunjung untuk selalu menjaga prokes selama Jazz Gunung Bromo 2021 berlangsung.

Tak hanya itu, pendamping juga membantu pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memperlihatkan sertifikat vaksinasi sebagai salah satu syarat masuk.

“Kami ada plan b, seandainya ada kendala sehingga aplikasi PeduliLindungi tidak stabil, kami sudah pegang nama dan NIK pengunjung, jadi kami bisa cek status vaksinasi mereka sebelumnya,” kata Sigit.

Penyelenggara Jazz Gunung Bromo 2021 juga melakukan tes antigen Covid-19 dan hanya penonton dengan hasil negatif yang boleh masuk.

“Kalau ada yang positif akan dibantu oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sudah disiapkan ambulance untuk menangani pengunjung yang positif, nanti akan dipisahkan,” kata Sigit.

Lebih lanjut, Sigit yakin Jazz Gunung Bromo 2021 berjalan lancar dan aman karena pengunjung yang hadir telah disaring dengan dua syarat penting, yaitu vaksinasi dan tes antigen.

Jazz Gunung Bromo 2021 menjadi pergelaran langsung pertama di tengah pandemi yang dihelat pada 25 September 2021. Acara ini menampilkan Janapati, Ring of Fire Project, Dua Empat, Fariz RM, The Jam’s, dan Surabaya Pahlawan Jazz.

Dewa Budjana selaku kurator Jazz Gunung Indonesia 2021 sekaligus penampil awalnya mengaku sulit mencari pengganti mendiang Djaduk Ferianto. Namun, akhirnya muncul nama Fariz RM yang juga bisa dibilang sebagai legenda musik Indonesia.